KODE ALAM: Anggota DPRD Badung masa bakti 1977-1982 almarhum I Made Wintreg (tengah) diapit Penglingsir Puri Satria, Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi alias Cok Rat dan Bakal Calon Bupati Badung 2025-2030, I Wayan Adi Arnawa. (kolase Gung Kris).
BADUNG, Balipolitika.com– Suasana mistis menyertai kedatangan Bakal Calon Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, S.H. ke Puri Agung Denpasar atau Puri Satria, Selasa, 27 Agustus 2024.
Menyambut baik kehadiran jagoan PDI Perjuangan di Pilkada Badung 2024, Penglingsir Puri Satria, Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi atau akrab disapa Cok Rat mengaku bermimpi dengan ayah kandung I Wayan Adi Arnawa bernama I Made Wintreg sehari sebelumnya.
Mimpi itu bersambung telepon dari Penglingsir Puri Agung Jero Kuta, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya alias Turah Joko.
Seolah memberikan restu dari alam surga, usai almarhum I Made Wintreg mengunjungi Cok Rat dalam mimpi tiba-tiba Turah Joko berkabar bahwa I Wayan Adi Arnawa memohon bertandang sekaligus minta restu dari Puri Satria menyongsong hari pendaftaran sebagai Bakal Calon Bupati Badung pada Kamis, 29 Agustus 2024 ke Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Badung.
“Ibi peteng rage mimpi ajak bape (I Made Wintreg, red) ngalap cepaka,” ucap sesepuh PDI Perjuangan Bali berusia 78 tahun kelahiran 2 November 1945 itu.
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, Cok Rat mengaku bermimpi bertemu dengan ayah kandung I Wayan Adi Arnawa yang sedang memetik bunga cempaka di Puri Satria, Cok Rat mengenang masa lalu di era 70-an.
Bupati Badung masa bakti 1999 sampai dengan 2005 itu mengatakan meski berstatus birokrat murni hingga berusia 58 tahun sebelum memutuskan mengundurkan diri, darah PDI Perjuangan sejati sudah mengalir dalam tubuh I Wayan Adi Arnawa sejak belia.
Sang ayah kandung, almarhum I Made Wintreg merupakan anggota DPRD Badung masa bakti 1977-1982 saat PDI Perjuangan masih bernama Partai Demokrasi Indonesia.
Sebagai abdi puri, semasa muda, I Made Wintreg kerap memetik bunga cempaka di Puri Satria dan menjualnya ke Pasar Badung.
“Beliau (I Made Wintreg, red) adalah kader partai waktu PDI masih dalam kondisi susah. Di sana (Desa Pecatu, red) Desa PNI (Partai Nasionalis Indonesia, red) zaman genting. Itu daerah basis PNI. Dan kamu sekarang dicalonkan oleh partai. PNI sekarang garis politiknya ada di PDI Perjuangan. Itu sejarahnya,” ungkap Cok Rat menjelaskan benang merah hubungan sejarah antara sosok almarhum I Made Wintreg yang merupakan tokoh PDI di masa “tidak enak”.
Cok Rat mengapresiasi pilihan I Wayan Adi Arnawa meneruskan perjuangan ayah kandungnya bersama PDI Perjuangan.
Dalam kunjungan tersebut, Cok Rat yang pernah duduk sebagai Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Dapil Bali periode 2014-2019 juga berpesan agar I Wayan Adi Arnawa menyelesaikan sejumlah persoalan pelik yang membelit Badung, antara lain perihal kemacetan dan menyusutnya lahan persawahan serta pertanian.
Merespons sambutan hangat Penglingsir Puri Satria, I Wayan Adi Arnawa juga flashback ke masa 20 tahun silam, tepatnya di tahun 2004 di mana Cok Rat adalah tokoh yang melantiknya sebagai Camat Kuta Utara.
“Tahun 2004, Beliau yang mengangkat saya menjadi Camat Kuta Utara sewaktu menjabat Bupati Badung,” ungkapnya. (bp/ken)