Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Tiga Eyang Kompak, Mega, Sri dan Retno: Bertemu di Hari Raya

Pertemuan Tiga Srikandi

TIGA EYANG KOMPAK: Menteri Keuangan, Sri Mulyani, membagikan momen dirinya bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, bersilaturahmi ke rumah Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat Lebaran.


JAKARTA, Balipolitika.com-
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, membagikan momen dirinya bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, bersilaturahmi ke rumah Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat Lebaran. Momen itu diunggah di Instagram pribadinya @smindrawati, Minggu 14 April 2024.

Sri Mulyani mengatakan, dirinya dan Retno mengunjungi Megawati pada Rabu 10 April 2024 atau saat hari H lebaran. Kebetulan Megawati hari itu memang menggelar open house terbatas.

“Tiga Eyang Putri bertemu di Hari Raya,” tulis Sri Mulyani.

Sri Mulyani, Retno, serta Megawati tampak saling melihat busana Lebaran yang mereka kenakan. Ada yang unik, dalam momen ini. Sri Mulyani bercerita mengenai momen unik tersebut. Salah satunya tentang dirinya yang salah melihat warna busana Megawati.

“Waktu makan malam G20 Leaders di Bali 2022 yang super gala. Bu Mega anggun mengenakan kebaya warna ungu tua,” kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengeluarkan candaannya kepada Megawati. Sri Mulyani bilang, Megawati menggunakan pakaian biru tua.

“Waktu itu saya bercanda, tumben Ibu Mega pakai warna biru tua. Beliau mempertahankan kebayanya warna ungu tua,” ungkapnya.

“Lebaran kemarin beliau mengenakan kebaya merah menyala. Kata Bu Mega ke saya. Ini jangan salah lihat warna lagi ya,” tambahnya.

Pertemuan tiga srikandi ini menarik perhatian karena sebelumnya Sri Mulyani dan Retno Marsudi dikabarkan akan mundur dari kabinet. Namun kabar ini terbantahkan karena mereka tegas mengatakan akan terus bekerja hingga masa jabatan berakhir.

Selain Sri Mulyani dan Retno, beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju menemui Megawati. Mereka adalah Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dan Menkes, Budi Gunadi Sadikin.

Jokowi Belum Temui Megawati
Akan tetapi, dalam lebaran tahun ini, Presiden Jokowi belum terpantau menemui Megawati, termasuk memberikan ucapan lebaran. Padahal, biasanya ia bersama istrinya Iriana selalu sowan menemui Megawati,

Jokowi terakhir kali bertemu Megawati saat rakernas IV PDIP yang digelar selama tiga hari mulai 29 September hingga 1 Oktober 2023. Setelahnya, mereka belum pernah bertemu.

Hubungan Jokowi dan Megawati renggang di tengah proses Pemilu 2024 karena perbedaan pandangan dukungan. Meski tidak secara gamblang, namun Jokowi tampak mendukung paslon 02 Prabowo-Gibran. Sedangkan Megawati mengusung paslon 03 Ganjar-Mahfud.

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengatakan, Jokowi terbuka bersilaturahmi dengan siapa saja.

“Presiden sangat terbuka bersilaturahmi dengan siapa saja, apalagi dengan tokoh-tokoh bangsa,” kata Ari dalam keterangannya.

Menurut Ari, silaturahmi antara Jokowi dengan Megawati masih dicarikan waktu yang tepat. Apalagi, saat ini masih di momen Idul Fitri atau bulan Syawal.
“Terkait silaturahmi dengan Ibu Megawati sedang dicarikan waktu yang tepat.

Lagian ini masih di bulan Syawal. Bulan Syawal adalah bulan yang paling tepat untuk mempererat silaturahmi,” kata Ari.

Jokowi Diminta Temui Anak Ranting PDIP Terlebih Dahulu
Sekjen PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto, berpesan kepada Jokowi untuk tidak langsung bertemu Megawati Soekarnoputri.

Menurutnya, Jokowi harus sowan terlebih dahulu kepada anak ranting.
“Terkait konteks berkaitan dengan (pertemuan) Pak Jokowi, hanya anak ranting justru mengatakan aduh sebentar dulu, gitu, biar bertemu dengan anak ranting dulu karena mereka juga jadi benteng bagi ibu Megawati Soekarnoputri,” kata Hasto.

Alasannya, karena para anak ranting tidak ingin Megawati ikut terseret dalam perilaku abuse of power yang dilakukan Jokowi selama Pilpres 2024.

“Dan kemudian terjadi akibat nepotisme kepentingan untuk memperpanjang kekuasaan itu, sehingga anak ranting, ranting, justru yang jadi benteng Ibu Mega agar tetap kokoh berdiri di dalam pengabdian mengawal demokrasi itu,” tuturnya.(bp/luc)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!