Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Demer Colek Koster, Sebut Target 95 Persen Mustahil

Coblos Prabowo-Gibran, Obati Demokrasi Bali yang Tak Sehat

BEDA KUBU: Gde Sumarjaya Linggih alias Demer, anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Golkar (kanan) dan mantan Gubernur Bali merangkap Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster (kiri). 

 

DENPASAR, Balipolitika.com 8 hari lagi, Negara Kesatuan Republik Indonesia akan mengetahui siapa nakhoda baru yang akan menggantikan posisi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. 

Khusus di Provinsi Bali, mantan Gubernur Bali merangkap Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali sesumbar memasang target 95 persen untuk kemenangan paslon Capres-Cawapres RI nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. 

“Target kan 95 persen, sekurang-kurangnya 92 persen. Semestinya lebih dari 92 persen,” kata Koster dalam beberapa kesempatan. Salah satunya saat membuka acara Creative Fun Walk di Lapangan Puputan, Renon depan Kantor Gubernur Bali, Denpasar, tahun 2023 lalu. 

Ditemui langsung di Sekretariat DPD PDI Perjuangan Bali bulan Januari 2024, Koster menegaskan masih sangat optimis dengan target kemenangan mutlak 95 persen tersebut. 

Di satu sisi Koster super optimis, di sisi lain Gde Sumarjaya Linggih alias Demer, anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Golkar yang juga Caleg DPR RI nomor urut 2 Dapil Bali di Pemilu 2024 menyebut target Ketua Tim Pemenangan Daerah Ganjar-Mahfud Provinsi Bali itu sangat mustahil terwujud. 

Hal ini mengacu rilis lembaga survei nasional maupun luar negeri yang memosisikan Capres-Cawapres RI nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabumin Raka sebagai pamuncak. 

Angka 95 persen yang didengungkan pihak yang satunya lagi (Wayan Koster, red) rasanya tidak akan bisa tercapai. Apa yang sudah diperbuat oleh Pak Jokowi selama ini dan ingin juga berbuat lebih baik lagi melalui program-program yang berkelanjutan di Bali tentu ini akan kita sambut baik dengan kemenangan daripada Prabowo-Gibran,” jelas Demer dalam orasi politiknya serangkaian Pengukuhan, Pelantikan, dan Deklarasi Relawan Golkarians For Prabowo (GOPro) Provinsi Bali yang digelar di Inna Bali Heritage Hotel Denpasar, Senin, 5 Februari 2024. 

Menarik disimak, Demer menyebut semangat memenangkan Prabowo-Gibran di bilik suara pada Rabu, 14 Februari 2024 merupakan jalan satu-satunya untuk memperbaiki sistem demokrasi di Bali yang dinilainya “tidak sehat”.

“Ada persoalan lain yang ingin saya kemukakan di sini untuk teman-teman. Barangkali kalau pas rasanya untuk disampaikan ke masyarakat tolong disebarluaskan. Persoalan di Bali adalah persoalan politik. Kalau secara pembangunan, Pak Jokowi sudah melakukan kerja-kerja nyata di Bali, baik itu waktu krisis maupun pandemi Covid-19. Hal politik yang ingin saya sampaikan adalah di Bali terus terang mungkin di seluruh Indonesia ada politik yang kurang sehat, demokrasi yang kurang sehat,” tandas politisi asli Kabupaten Buleleng tersebut.

“Saya melihat ini (memenangkan Prabowo-Gibran, red) adalah cara satu-satunya untuk memperbaiki demokrasi menjadi lebih sehat dan demokrasi yang berkualitas di Bali; adalah dengan memenangkan Prabowo-Gibran. Apa yang saya maksud sakit dan kurang sehat atau kurang berkualitas? Karena di Bali ini ada yang namanya mayoritas tunggal. Kalau ada mayoritas tunggal berarti demokrasi yang hakikatnya ada tiga hal, yaitu trias politika: eksekutif, legislatif, yudikatif. Nah, sementara ini di Bali kebanyakan adalah mayoritas tunggal yang mana eksekutifnya ada pada mayoritas tunggal, maka apapun di luar mayoritas tunggal itu hanya seperti LSM, lembaga swadaya masyarakat. Walaupun dari koalisi kita mempunyai dewan, tetapi tidak banyak bisa berfungsi ketika akhirnya harus diambil keputusan. Ini yang saya sebut demokrasi yang kurang sehat,” terang Demer disambut antusias audiens.

Ditambahkan Demer, reformasi yang dialami bangsa ini tidak terlepas karena saat itu Partai Golkar ada pada posisi mayoritas tunggal hingga akhirnya elemen parpol berlambang beringin kala itu setuju Golkar berubah menjadi partai politik. 

“Kemudian sekarang kita mengalami kembali seperti halnya seperti sebelum tahun 1998. Oleh karena itu melalui GOPro saya titipkan dan juga rekan-rekan yang hadir mari kita perbaiki demokrasi di Bali. Melalui demokrasi berkualitas yang tidak lain adalah kita dengan semangat penuh kerja keras untuk mendukung Prabowo-Gibran. Mudah-mudahan apa yang menjadi cita-cita leluhur kita untuk memperbaiki demokrasi dan tentu ketika demokrasi berkualitas maka kesejahteraan masyarakat akan lebih cepat bisa tercapai. Kerja kita ini sangat perlu untuk kepentingan demokrasi kita ke depan; untuk masyarakat kita ke depan,” tandasnya.

“Kalau demokrasi kita baik, maka masyarakat kita akan lebih cepat mencapai yang kita cita-citakan bersama, good government terjadi kemudian tentu tetap sasaran pada masyarakat yang benar-benar membutuhkan atau bangunan yang benar-benar berkualitas, yaitu pembangunan dengan pemerataan sehingga timbul pelaku bisnis baru seperti yang didengung-dengungkan Pak Jokowi,” tutup Demer. (bp/ken)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!