Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Pemerintahan

Dapat Mobil Baru, Sukahet Akui Makin Semangat Jaga Budaya Bali

JAGA BUDAYA: Gubernur Bali, Wayan Koster bersama Dirut Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma dan Ketua MDA, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet usai serah terima CSR, Selasa (5/4/2022)

 

DENPASAR, Balipolitika.com– 2 unit All New Toyota Avanza keluaran terbaru diterima Ketua MDA Provinsi Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet dari Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma dan PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah VII Denpasar, Selasa (5/4/2022). Mobil baru tersebut secara simbolis diterima oleh Gubernur Bali, Wayan Koster. Bahkan sang gubernur langsung menjajal mobil yang merupakan bagian dari Corporate Social Responsibility (CSR) Bank BPD Bali dan Pegadaian Denpasar untuk menunjang kinerja Majelis Desa Adat Provinsi Bali dalam rangka menguatkan adat dan budaya Bali.

Ketua MDA Provinsi Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet dan jajaran mengaku bahagia. Dalam acara seremonial serah terima yang dipusatkan di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar itu Sukahet menyebut masih membutuhkan beberapa unit mobil lagi sehingga seluruh pengurus MDA Kabupaten/Kota memiliki kendaraan operasional.

CSR tersebut ungkapnya sudah tentu memberikan semangat baru bagi MDA untuk melaksanakan kinerjanya. “Kita sangat bersyukur dan berterima kasih pada Bank BPD Bali atas CSR-nya. $emoga desa adat di Bali semakin kuat. Adanya bantuan ini menumbuhkan semangat baru untuk bekerja,” ucapnya.

Sukahet menambahkan sejatinya MDA di Bali memerlukan minimal 9 kendaraan operasional. Saat ini, pihaknya baru menerima 3 bantuan kendaraan operasional. “Peran Bank BPD Bali sangat membantu kami dalam melaksanakan operasional dan membangun Bali yang sudah sesuai dengan visi misi Nangun Sat Kerthi Bali dan saya lihat Bank BPD Bali sangat bermanfaat untuk masyarakat Bali,” ungkapnya.

Sukahet mengatakan sudah sepatutnya para pelaku ekonomi menaruh perhatian besar pada budaya Bali. Bahkan harus sayang dan cinta, serta wajib turut memelihara keberadaan budaya Bali.

“Jika budaya ini mati, saya mewanti-wanti perekonomian pun akan terancam lumpuh. Karena itu jika ingin perekonomian tumbuh, harus diciptakan ekosistem yang berbasiskan budaya. Maka yang nomor satu saya bangun adalah budaya, karena budaya inilah akan menjadi ekosistem yang menghidupi sektor lain,” tegasnya. (lit/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!