Ilustrasi: Gede Gunada
Laksana
– bagi Australia Aureilla Buendito
di sebuah bangku kayu kau pernah berkata: kau sungguh ayu dan jelita,
bolehkah aku berperahu di matamu yang purnama.
ia terkesima, hingga gaun tipis putihnya tersingkap angin dan
ia tetap terkesima. melupakan hal-hal yang harus ditutupi dari
merah muka dan merah malunya.
kau pernah datang bersepeda, merasa telah gagah dan dewasa,
bersiul sesuling Rumi, mengeja kata mengejan Neruda,
ketika tubuhmu kaurapatkan ke tubuhnya,
ia menggeliat serupa patuh muslihat.
lihat. lihat! tak ada lagi gairah warna warni,
batu-batu sisa bisu, dan lamur matanya mengaburkan
segala tunggu.
takkan ada lagi tubuh yang mampu kaudekap,
takkan lagi ada mulut yang mampu kaubekap.
ia telah memeluk keteguhannya sendiri, ia telah membekap
kesenyapannya sendiri.
dan apa yang ada di tanganmu lepaskanlah.
Pekanbaru 2015 – 2022
Ibarat
– bagi Sajidat Rafcky
ibarat, tiga lelaki pergi ke barat
mencari jimat
bertemu muslihat
siluman limbat
dan karakter cecunguk jahat
orang baik dengan laku tabik
memungut yang hampir cabik
satu sebagai batu, satu sebagai berudu
satu sebagai yang tak tahu.
simbol itu jadi langit
yang sesekali jadi langit-langit
lidah dan bahasa maha rumit
Kubang Raya, 9 Mei 2022
Perempuan yang Memesan Puisi untuk Nisan Hari Hari
ia mencari ayah dari arah jaruh hatinya yang patah,
di hari-hari haru di antara keluh yang simbah peluh
mencincang matahari dengan babat di pokok pinang
berkucur linang berpupur bedak nasib yang miang
benarkah demikian cara mengalap alif kebahagiaan?
sekali pun ayah membangkai disadai bingkai zaman,
ia kerap membekukan potret senyuman sesering samar.
di dalam kamar yang cuma berisi berisik isak dan memar
liukan penghambaan geletak digerak-gerak amin nan akbar.
Kubang Raya, 15 April 2022
Jejak-Jejak Ya Salam
terimakasih telah menghapal
dongeng rumah dari ramah yang jamal
terimakasih telah berperan sebagai jabal
sandiwaramu adalah lakon kanon harubiru
tepi tapi cumbu. Zafran tertidur dalam pelukmu.
seperti selesai susu di sela-sela ibu.
barangkali para peri sedang membawanya pulang
ke palung dalam berseri-bersemi
sedang surga menyusun rusuknya kembali
dalam birahimu yang pernah bungah terusir bunga.
kembali Adam, kembali ladam, jejak-jejak ya salam
Marpoyan/Pku 2013 – 2022
Percakapan Orang Eksil
– bagi Gilanda Gala
langit yang miring
tangan yang menjaring angin
katakata ya karam atau Yaa Karim?
kepala berbalut lampin
mata kelilipan asin
bibir tergunting
percakapan orang eksil
2013 – 2022
======================
Biodata
Muhammad Asqalani eNeSTe. Kelahiran, Paringgonan, 25 Mei 1988. Adalah seorang Youtuber di channel Dunia Asqa. Pemenang II Duta Baca Riau 2018. Alumnus Pendidikan Bahasa Inggris – Universitas Islam Riau (UIR). Mengajar Bahasa Inggris di Smart Fast Education dan TK Islam Annur Bastari. Seorang mentor menulis di Kelas Puisi Online (KPO) – WR Academy dan Asqa Imagination School (AIS). Ia memenangkan Malam Anugerah Ngewiyak Vol.1 2022 dengan predikat PUISI TERBAIK. 1 Januari 2019 buku puisinya berjudul “doksologi” memenangkan Sayembara Buku Fiksi, Komunitas Menulis Pontang – Tirtayasa (Komentar). Puisi-puisinya dimuat di Pikiran Rakyat, Suara Merdeka, Suara NTB, Magrib.ID, Minggu Pagi, Riau Pos, Fajar Makassar, Batam Pos, Tanjung Pinang Pos, Sumut Pos, Pos Bali, Lombok Pos, Inside Lombok, Sastra Sumbar, Padang Ekspres, Medan Bisnis, Buletin Jejak, Buletin Kapass.com, Tribun Sumsel, Waspada, Analisa, Pos Metro Prabu, Metro Riau, Ogan Ilir Ekspres, Haluan Padang, Haluan Riau, Koran Riau, Koran Madura, Inilah Koran, Dinamika News, Ruang Rekonstruksi, Majalah Kandaga, Majalah Sabili, Majalah Frasa, Majalah Elipsis, dll. Ia dapat dihubungi via Facebook: Muhammad Asqalani Eneste dan Twitter: @katadentoj. IG: @muhammadasqalanie. Youtube: Dunia Asqa
Gede Gunada lahir di Desa Ababi, Karangasem, Bali, 11 April 1979. Ia menempuh pendidikan seni di SMSR Negeri Denpasar. Sejak 1995 ia banyak terlibat dalam pameran bersama, antara lain: Pameran Kelompok Komunitas Lempuyang di Hilton Hotel, Surabaya (1999), Pameran “Sensitive” Komunitas Lempuyang di Danes Art Veranda, Denpasar (2006). Ia pernah meraih penghargaan Karya Lukis Terbaik 2002 dalam Lomba Melukis “Seni itu Damai” di Sanur, Bali; Karya Lukis Kaligrafi Terbaik 2009 dalam Lomba Melukis Kaligrafi se-Indonesia di kampus UNHI Denpasar.