Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Sastra Indonesia

  • Puisi

    Puisi-Puisi Tan Lioe Ie

    Catatan: Puisi-puisi ini diambil dari buku Malam Cahaya Lampion (Pustaka Ekspresi, 2023, Edisi Khusus) dan dimuat di Bali Politika untuk…

    Selengkapnya »
  • Sastra

    DUNIA YANG INDAH

    DUNIA yang indah. Dunia yang indah. Sudah tiga hari aku menyebut-nyebut kalimat itu dalam hati. Kadang tak sadar terlontar dari…

    Selengkapnya »
  • Sastra

    Pria yang Merindukan Prostatnya

    TIGA BULAN berlalu sejak semua romansa mesra serasa kecut bahkan menjadi pahit. Siang itu baru saja semua pil menyiksa dari…

    Selengkapnya »
  • Sastra

    Puisi-Puisi Mulyadi J. Amalik

    POKOK PISANG -Buat Bunda Anie (Rohani Din – Singapura)- Kupeluk pokok pisang di laman rumahmu. Lingkar tanganku kalah besar dari…

    Selengkapnya »
  • Sastra

    PUISI-PUISI IMAM BARKER DAN ERVINA NURLAILY

    ___ IMAM BARKER: SETIAP DETIK AKAN TERLAHIR KEMBALI Dari maqro’ ke maqro’ kumenelaah diri dari setiap harkat dan huruf yang…

    Selengkapnya »
  • Puisi

    Puisi-Puisi Gimien Artekjursi

    SEPOTONG DOA UNTUK UMBU tak hilang padang rumput itu dalam kenangan meski derap kaki kuda berlari dengan ringkiknya tertutup debu-debu…

    Selengkapnya »
  • Sastra

    Sujud Terakhir Sang Kepala Ganak

    DI KAMPUNG KAMI, nama Matjago sungguh populer. Tak kalah populernya dengan para pesohor dan elite politik yang sering berdebat kusir…

    Selengkapnya »
  • Puisi

    Puisi-Puisi Agus Widiey

    Di Hari-Hari yang Macet di hari-hari yang macet apalagi yang istimewa? hidung menghidu asap mata mengerjap debu. senja mulai mengeluh…

    Selengkapnya »
  • Sastra

    PUISI-PUISI MUHAMMAD DAFFA

    PELAYARAN HALU   aku berlayar menuju kesunyianmu menyibak kisah-kisah yang beku igauan peradaban lalu semayamkan kota dengan ciumannya (kerap menghantu…

    Selengkapnya »
  • Puisi

    Puisi-Puisi Asep Salahudin

    TUGU di depan tugu berwarna kuning keemasan mereka termangu dedaunan yang berserakan seperti ingatan dihidupkan: yang tumbuh dan luruh hanya…

    Selengkapnya »
Back to top button

Konten dilindungi!