PELAYARAN HALU
aku berlayar menuju kesunyianmu
menyibak kisah-kisah yang beku
igauan peradaban lalu
semayamkan kota
dengan ciumannya
(kerap menghantu di kepala)
november 2024
BERMAIN DENGAN TUHAN
kau ucapkan Tuhan
beserta surga-Nya
yang hilang khasiat
barangkali,
Tuhan butuh obat
pereda kebisingan yang kumat
live streaming
bersama mayat-mayat
di tengah serbuan granat
oktober-november 2024
YANG MEMBANDANG SEBAGAI INGATAN
kota-kota pernah mengada
sebuah negeri dengan seribu bendera
lalu kematian menculiknya
di sebuah malam rahasia
aroma sejarah yang dibutakan
masih kerap tercium
entah dari mana
menyusup diam-diam
mencabik kesunyian
dengan sepasang tangan hitam
september-oktober 2024
MEMANGGIL SHAF KESUNYIAN
kubakar keyakinan
yang pernah tiba
di halaman sanubari
lagu-lagu pecah
sebagai darah
memanggil mayatku
dari shaf-shaf kesunyian
agustus 2024
JALAN USIA SEPANJANG SUNGAI DARAH
hari-hari terbakar di jalan usia
memintaku jadi hantu
menggelandang waktu
jauh ke dalam tatapmu
beserta firman kemabukannya
lantas kemana dahaga tengadah,
musim telah gugur sebagai mayat
memutihkan namaku
dari daftar menu penghabisan
seekor gagak berkoak
menyeru bangkai
sepanjang sungai darah
doa-doa yang ditikam
setelah malam terkubur
pada ratusan pusara tak bernama
desember 2024
KAU YANG PEDIH-PUKAU BELATI
kepada api,
kusemayamkan diri
kubasuh doa-doa
pedih-pukau belati
dan Kau Yang Tinggi
berakar cahaya
menebus duri-duri
kini menyisa gerimis
di sungai nadi
mengiris kegelapan
jadi potongan-potongan puisi
tak lagi menguarkan wangi
tak lagi menghembus kitab-kitab
sebagai narasi ratusan janji, berbuih ilusi
desember 2024
MUSIM MENYALAK PERADABAN BERKABUT
apakah kita,
lautan kesadaran mengajak bicara
ruang-ruang kaca,
ruang-ruang bersulang sapa
pisau bermata doa,
runcing menghujam sedalam luka
dongeng-dongeng hari lalu,
musim pun menyalak
sebelum tahun sepenuhnya bangkai,
diarak peradaban berkabut
sepanjang jalan raya, hopla!
desember 2024
BIODATA
Muhammad Daffa, kelahiran Banjarbaru, Kalimantan Selatan, 1999. Alumnus Jurusan Sastra Indonesia, Universitas Airlangga. Puisi-puisinya dimuat Koran Tempo, Majalah Mata Puisi, Bali Politika, Majalah Sastra Kandaga, Suara NTB, Tribun Bali, Harian Rakyat Sultra, omong-omong.com, asyikasyik.com, dan Sastramedia. Puisinya juga tergabung dalam sejumlah buku bersama, antara lain: Kebaya Bordir Untuk Umayah (2021), Negeri Segala Umpama(50 Puisi Terbaik Payakumbuh Poetry Festival 2021), DISTOPIA(50 Puisi Terbaik Payakumbuh Poetry Festival 2023), dan “Dari Jalan Semarang Sampai Kayoe Tangan” (Antologi Sastra BWCF 2023). Dapat ditemui di akun facebook-nya, Muhammad Daffa.