Ilustrasi: Ignatius Darmawan
RAKYAT MENGGUGAT
Pemilu datang
Mereka berperang
Cari dukungan
Sikut-sikutan
Saat pelantikan
Senyum mengembang
Hatinya riang
Jadi pemenang
Sidang anggaran
Rencana dijalankan
Cari pilihan
Modal pencalonan
Saat sidang soal rakyat
Mereka datang telat
Sebagian lagi mangkir
Alasan susah parkir
Yang turut bersidang
Mata lelap terpejam
Ngoroknya terdengar
Sampai ke luar
Tertangkap wartawan
Profilnya muncul di koran
Mereka langsung mungkir
Jangan salah tafsir
Masyarakat bersedih
Merasa salah pilih
Nanti pada saat tepat
Rakyat kan menggugat
Blitar, 2024
CEMBERUT MAUT
laut kalut
menebar maut
dunia carut marut
silang sengkarut
duduk di sudut
peluk lutut
tahan kentut
cuaca berkabut
angin ribut
penguasa cemberut
gaya manggut-manggut
beri kata sambut
berduka sekadar turut
dengan wajah kusut
bantuan disurut
demi perut
Blitar, 2024
SUNAT
Pada sebuah rapat
Dihadiri banyak pejabat
Hendak membahas soal rakyat
Agar terentas dari melarat
Di tengah rapat
Terjadi debat hebat
Para pejabat berpendapat
Agar dana untuk rakyat disunat
Akhir dari rapat
Terjadi kata mufakat
Dana kemakmuran masyarakat
Hanya digelontorkan seperempat
Bagaimana kemakmuran bisa meningkat
Jika dana untuk rakyat
Selalu disunat
Oleh pejabat
Bangsat!
Blitar, 2024
JOROK
Otak jongkok
Pikiran jorok
Gemar merampok
Pajak dicaplok
Mulut kodok
Biang kerok
Main sogok
Tidak kapok
Pernah kepergok
Tangan digembok
Masih berkokok
Dasar goblok
Rambut rontok
Muka bonyok
Berusaha nyogok
Kena tabok
Plok
Plok
Jatuh terpojok
Nyahok!
Blitar, 2024
BOHONG
Kau janji
Beri kami
Pembangunan
Di segala bidang
Tapi kini
Kau ingkari
Kau sibuk
Atur anggaran
Bohong!
Janjimu omong kosong
Kau hanya pembual
Mulutmu pantas disumpal
Pakai sandal!
Blitar, 2024
REKAYASA
PLN
Dagelan kurang beken
Mengaku bangkrut
Padahal sungai tak pernah surut
KAI
Dagelan kurang lihai
Mengaku merugi
Padahal masih disubsidi
BPJS
Dagelan kurang sukses
Diklaim selalu ngeles
Gaji direkturnya setinggi Evres
Pertamina
Dagelan kurang stamina
Mengaku kekurangan dana
Padahal harga ikut Eropa
PDAM
Dagelan rada ngalem
Ngakunya tak pernah laba
Padahal air tinggal sedot saja
O apa yang terjadi pada mereka
Laporannya rutin tak punya laba
Bagaimana masyarakat bisa percaya
Semua jelas hanya rekayasa
Blitar, 2024
BIODATA
Heru Patria adalah nama pena dari Heru Waluyo, puisi dan cerpennya banyak dimuat di buku antologi nasional serta berbagai media cetak dan online. Buku puisinya yang telah terbit adalah Berita dari Kolong Tol (2017), Senyawa Kopi Sekeping Hati (2022), Orasi Anak Negeri (2023), Rapsodi Dua Hati (2024). Penulis bisa dihubungi di FB. Heru Patria, IG. @heru.patria.
Ignatius Darmawan adalah lulusan Antropologi, Fakultas Sastra (kini FIB), Universitas Udayana, Bali. Sejak mahasiswa ia rajin menulis artikel dan mengadakan riset kecil-kecilan. Selain itu, ia gemar melukis dengan medium cat air. FB: Darmo Aja.