Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Parah, Parta Sinyalir Ada 21 Titik Pengoplosan LPG di Bali

TEGAKKAN ATURAN: Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, I Nyoman Parta (2 dari kiri) meminta seluruh stakeholder terkait gerak cepat merespons informasi adanya praktik pengoplosan LPG di 21 titik di Bali, Selasa, 11 Juni 2024.

 

DENPASAR, Balipolitika.com Tewasnya Purwanto (40 tahun), Yudis Aldianto (33 tahun), dan Edi Herwanto (40 tahun) karena terpanggang hidup-hidup dalam kondisi Gudang Eceran Gas Elpiji milik CV Bintang Bagus Perkasa, Jalan Kargo Taman I No. 89 Banjar Uma Sari, Desa Ubung Kaja, Denpasar digembok dari luar, Minggu, 9 Juni 2024 menjadi atensi khusus Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, I Nyoman Parta. 

Korban tewas Purwanto menderita luka bakar 74 persen, sementara Yudis Aldianto 88 persen dan Edi Herwanto nyaris 90 persen.

Politisi asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar itu meminta polisi mengusut tuntas otak di balik praktik pengoplosan LPG yang hingga Selasa, 11 Juni 2024 menelan 3 korban jiwa dari total 18 korban. 

Agar tragedi serupa tidak kembali terjadi, pekerjaan rumah alias PR mendesak pihak kepolisian beber sang politisi adalah membongkar jaringan pengoplos LPG di Provinsi Bali yang menurut informasi masyarakat berjumlah kurang lebih 21 titik. 

“Saya dapat informasi ada 21 titik tempat pengoplosan (di Bali, red). Cuma kan harus diverifikasi. Beberapa data ada saya simpan. Saya juga sudah kirim ke Pertamina pusat,” ungkap I Nyoman Parta diwawancarai di Sekretariat Hiswana Migas, Jalan Kepundung No. 12 Dangin Puri, Denpasar Timur, Selasa, 11 Juni 2024 siang. 

Sembari menjelaskan sejumlah titik dimaksud, I Nyoman Parta menekankan bahwa Gudang Eceran Gas Elpiji CV Bintang Bagus Perkasa, Jalan Kargo Taman I No. 89 Banjar Uma Sari, Desa Ubung Kaja, Denpasar milik Sukojin terindikasi kuat merupakan tempat pengoplosan LPG.

“Dia (CV Bintang Bagus Perkasa, red) bukan agen resmi; sudah dinyatakan oleh pihak Pertamina. Bukan agen, bukan pangkalan, tetapi ada orang bekerja di sana. Pekerjanya minta ampun loh banyaknya,” cetus I Nyoman Parta sembari bertanya langsung kepada ratusan agen resmi Pertamina yang berkumpul di lantai 2 Sekretariat Hiswana Migas Bali apakah masuk akal sebuah agen mempekerjakan hingga sebanyak 18 orang. 

“Sudahlah. Kita sudah tahu bahwa itu (Gudang Eceran Gas Elpiji milik CV Bintang Bagus Perkasa, red) tempat pengoplosan. Ada jam 05.30 pagi orang bekerja dan 18 orang. Terus ngapain kerja jam 05.30 pagi?” tanya I Nyoman Parta. 

Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga menyebut bahwa gudang LPG di Denpasar Bali yang meledak dan terbakar pada Minggu, 9 Juni 2024 diduga melakukan praktik pengoplosan karena bukan agen atau pangkalan resmi.

Pernyataan itu disampaikan Ahad Rahedi Area Manager Communication, Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus.

“Diduga tempat itu merupakan tempat praktik pengoplosan,” katanya.  

Ahad Rahedi memastikan gudang yang mengalami kebakaran itu bukan agen atau pangkalan resmi setelah tim internal Pertamina mengecek lokasi kejadian.

Pengoplosan gas itu menguat setelah tim menemukan tabung gas mulai ukuran subsidi tiga kilogram, 12 kilogram, dan 50 kilogram di lokasi kejadian.

Ahad Rahedi menekankan pihaknya saat ini menunggu hasil investigasi dari aparat kepolisian terkait kebakaran yang melalap gudang itu. (bp/ken)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!