Ilustrasi: Ignatius Darmawan
PEREMPUAN BERSYAL ISTIGHFAR
Perempuan bersyal istighfar mengucap-ucap kerinduan
Disianginya rimba belukar penyesalan
Bersama tongkat Musa di hutan tak bernama
Dengan dada nyalang ia tangkap liar kata
Sumbang kehidupan tak lagi memberikan
Lalu menaruhnya di mulut pertobatan
Perempuan bersyal istighfar terus berjalan
Mendaraskan jejak cinta
Kaki-kaki Aulia yang kerap lupa terbaca
Hingga membuka jalan menuju surga
Perempuan bersyal istighfar tak lelah menyalakan cahaya
Ke setiap pojok gelap hati sesama
Yang dijumpainya dimana-mana
Peluk termesra Tuhan tebar kemana-mana
Sampai usia mengharumkan semesta
Lalu diabadikan dalam setiap lantunan doa
Orang tengah mencari bahagia
2023
DOA KECIL
Pernah kutemukan di sebuah saku celana
Saat dahaga meminta
Sedang uang merupa rindu
Raib bersama ditelannya waktu
2023
NYALA API
Majal keraguan
Tergesek tajam kepastian
Atau panas tungku rindu
Disuluh rupamu
2023
KITA
Bukan pada julang dinding kukuh
Yang cuma membawa orang jauh
Namun pada kokoh sebuah jembatan
Menyatukan perbedaan
2023
BIODATA
Ence Sumirat lahir di Cianjur 1971. Belajar menulis puisi secara otodidak. Karyanya banyak dimuat di media cetak seperti Pikiran Rakyat, Sabili, Suara Karya, Cakra Bangsa, dan lain-lain disamping media online. Antologi puisi tunggalnya, Ode Untuk Emak Erot (2023). Puisinya juga terkumpul dalam antologi bersama seperti Sampah (2020), T (2021), Gembok (2021), Tadarus Puisi V (2021), Tadarus Puisi VI (2022), Kilau Sungai Lelap Tidurmu (2022), Antologi Puisi Budaya Chile-Indonesia (2022), Antologi Puisi Budaya Indonesia-Spanyol (2022) dan lain-lain.
Ignatius Darmawan adalah lulusan Antropologi, Fakultas Sastra (kini FIB), Universitas Udayana, Bali. Sejak mahasiswa ia rajin menulis artikel dan mengadakan riset kecil-kecilan. Selain itu, ia gemar melukis dengan medium cat air. FB: Darmo Aja.