LINEAR PROGRAM NASIONAL: (Kiri-kanan) Ketua dan Sekretaris Tim Pemenangan Abdi Denpasar, I Gede Tommy Sumertha dan Putu Suma Gita, didampingi Politisi Partai Gerindr, Anak Agung Ayu Putu Priniti, saat diwawancarai awak media, Jumat, 8 November 2024. (Kolase: Gung Kris)
DENPASAR, Balipolitika.com- Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar 2025-2030, Gede Ngurah Ambara Putra dan I Nengah Yasa Adi Susanto atau dikenal Paket Abdi Denpasar juga berkomitmen untuk mencegah stunting, sejalur dengan program nasional menuju “Indonesia Emas 2045”.
Terkait komitmen dalam pencegahan stunting, Ketua Tim Pemenangan Abdi Denpasar, I Gede Tommy Sumertha menjelaskan, salah satu strategi yang akan diterapkan adalah dengan merealisasikan gerakan makan siang bergizi bagi ibu hamil, menyusui dan anak-anak, memprioritaskan untuk menyasar wilayah Denpasar dengan tingkat angka kemiskinan dan stunting yang masih tinggi sebagai target penerima manfaat program.
“Kami melihat dari hasil survei dan ditemukan bahwa angka stunting di Denpasar ini masih cukup tinggi, sehingga Abdi berkomitmen untuk menurunkan presentasenya hingga ke angka 2 persen. Tentu, ini menjadi keseriusan bagi Abdi dan tim dalam merancang skenario yang terintegrasi secara kewilayahan sehingga program (makan siang bergizi bagi ibu hamil, red) ini bisa berjalan baik dan tentunya tepat sasaran,” imbuhnya.
Tommy menegaskan, komitmen Abdi Denpasar dalam upaya mencegah stunting sangat realistis untuk dilakukan, sedangkan survei kesehatan nasional, hampir merata di Indonesia, baik ibu dan anak. Termasuk untuk mengentaskan stunting ini.
“Maka kita akan bersinergi dengan pemerintah pusat, di mana kewajiban pemerintah itu untuk mengakomodir kepentingan masyarakat dalam mendapat asupan makanan mencegah stunting,” tegasnya.
Sementara itu, politisi Partai Gerindra Kota Denpasar, Anak Agung Ayu Putu Priniti mengatakan bahwa program pengentasan stunting dari pemerintah pusat, sudah menjadi program nasional yang harus dapat dikawal sampai ke masyarakat daerah.
“Kita akan ikut memperjuangkan program perhatian terhadap ibu hamil, ibu menyusui, dan anak-anak agar memperoleh makanan gizi gratis. Ya harus direalisasikan program ini, apalagi jika Paslon ABDI terpilih. Ya kan tidak Omon-omon saja,” ujarnya Ketua Sang Dewi, yakni sebuah perkumpulan perempuan NTT di Bali ini.
Sedangkan, mengenai program Keluarga Berencana (KB) dua anak cukup, tentu sesuai anjuran pemerintah untuk memperoleh generasi muda dan menciptakan generasi emas Indonesia. Namun begitu, semua akan berimplikasi terhadap ekonomi dan ketahanan ekonomi keluarga masyarakat di masa depan. Apabila banyak anak, tetapi kondisi ekonomi keluarganya lemah atau terbatas biaya (pendidikan, kesehatan, lapangan kerja), tentu akan menjadi beban di kemudian hari.
“Saya pribadi berharap agar program pemerintah dapat dijalankan, misalnya soal Keluarga Berencana (KB) agar diterapkan sebagaimana anjuran pemerintah agar mengikuti KB, kalau anaknya sudah dua, bisa ikut KB,” tegas wanita yang akrab disapa Bu Gek Diaz, sekaligus anggota Komisi IV DPRD Kota Denpasar periode 2024 -2029 ini. (bp/gk)