BADUNG, Balipolitika.com – Catatan kelam kasus ulah pati (bunuh diri) di Jembatan Tukad Bangkung, Pelaga, Badung, Bali. Menjadi atensi khusus.
Pasalnya, lokasi jembatan ini, menjadi lokasi pilihan aksi ulah pati. Padahal jembatan ini memiliki pemandangan nan indah.
Namun aksi ulah pati sudah terjadi sejak beberapa tahun silam. Pada 27 Juli 2018, seorang wanita paro baya usia 44 tahun bernama Luh M asal Buleleng, nekat ulah pati.
Kemudian pada 4 Desember 2021, Nyoman TD usia 22 tahun, anggota TNI asal Tabanan juga ulah pati di Jembatan Bangkung.
25 Mei 2024, Kakak beradik asal Buleleng terjun berdua dan tewas di jembatan terpanjang ini. Lalu 16 Maret 2025, Aipda AES juga ulah pati. TNI ini meninggalkan anak dan istri yang sangat berduka atas kepergiannya.
Lalu terbaru, seorang perempuan berinisial NKMS (22) meninggal dunia setelah nekat ulah pati di Jembatan Tukad Bangkung, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung pada Kamis (3/4/2025) malam.
Remaja asal Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng tersebut meloncat dari jembatan hingga tewas. Kapolsek Petang, AKP I Nyoman Arnaya menjelaskan kasus tersebut masih dalam penyelidikan dan pengembangan.
Namun sementara terkait kasus ulah pati di Tukad Bangkung yang terus berulang, aparat pihaknya akan lebih intens lagi melaksanakan patroli wilayah.
Berdasarkan data dan informasi, Jembatan Tukad Bangkung berkali-kali menjadi tempat ulah pati. AKP Arnaya juga berharap di kawasan Jembatan Tukad Bangkung segera ada CCTV.
“Termasuk perlu kiranya ada CCTV di areal Jembatan Bangkung sehingga ke depan setiap peristiwa di Jembatan bangkung dapat diketahui secara utuh. Termasuk bisa mengantisipasi jika dilihat ada yang mencurigakan,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Badung IGN Jaya Saputra saat mengaku pada Tahun Anggaran (TA) 2024 pihaknya telah merancang pengadaan pemasangan CCTV di areal Jembatan Tukad Bangkung.
Namun, rancangan ini baru akan realisasi di TA 2025 ini. Menurutnya, anggaran pemasangan CCTV telah siap.“Sesuai komitmen Pak Bupati, kami sebagai instansi teknis sudah dari tahun 2024 mempersiapkan langkah perencanaan teknis pengembangan CCTV di Kabupaten Badung ini, termasuk di Jembatan Tukad Bangkung,” ujarnya.
Selain di Jembatan Tukad Bangkung, pihaknya juga akan melakukan pemasangan CCTV di daerah strategis seperti destinasi pariwisata, pelayanan publik, kawasan publik dan kawasan khusus seperti Jembatan Tukad Bangkung.
Untuk di Tukad Bangkung sendiri sesuai rencana, akan ada dua titik CCTV yakni dari sisi barat dan timur. Namun pihaknya akan koordinasi dengan pihak keamanan dan aparat wilayah setempat agar bisa menangkap gambar sesuai titik yang sesuai.
“Semoga dengan kegiatan ini bisa memberikan kontribusi terhadap pencegahan kejadian serupa. Kita akui sudah beberapa kali terjadi kasus bunuh diri di Jembatan Tukad Bangkung ini,” bebernya.
Mengenai anggaran, IGN Jaya Saputra mengaku telah mengusulkan dan terpasang Rp 34 miliar. Besaran anggaran itu pun untuk mengcover CCTV dari Badung selatan hingga utara.
“Nanti kita akan kita pasang CCTV dengan teknologi analitic yang langsung terintegrasi dengan instansi keamanan, teknis dan aparat kewilayahan,” kata dia. (BP/OKA)