DENPASAR, Balipolitika.com- Aplikasi MiChat kembali nyaris memakan korban nyawa di kawasan Peguyangan, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Provinsi Bali, Rabu, 19 Maret 2025 sekitar pukul 23.50 Wita.
Disalahgunakan menjadi sarana penghubung transaksi lendir atau biasa disebut Open BO, seorang pria asal Gianyar berinisial I Ketut Y (30 tahun) kini dalam kondisi sekarat usai dikeroyok dan ditusuk pisau usai transaksi seksual dengan seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) berinisial NPS (19 tahun).
Bukannya happy ending, transaksi seksual di salah satu guest house tersebut berujung malapetaka karena I Ketut malah menjadi korban pengeroyokan dan penusukan.
Parahnya, korban yang berusia 30 tahun dikeroyok oleh segerombolan ABG, yakni SAW (18 tahun), SAJ (16 tahun), dan si PSK NPS yang baru berusia 19 tahun.
Awalnya korban memesan jasa Open BO melalui aplikasi MiChat dan bertemu dengan NPS di salah satu guest house, Jalan Ahmad Yani Utara.
Sat set, usai berhubungan badan, I Ketut Y meminta layanan tambahan, namun menolak membayar lebih.
Mau enak tapi ogah bayar lebih memicu pertengkaran antara I Ketut Y dan NPS di dalam kamar.
Imbasnya pertengkaran keduanya didengar oleh dua rekan PSK berinisial NPS, yakni SAJ dan SAW, yang menunggu di luar kamar.
Mendengar keributan itu sontak SAJ dan SAW berusaha mendobrak pintu.
Ketika korban akhirnya membuka pintu, SAJ dan SAW langsung menyerang I Ketut Y dengan tendangan dan pukulan yang berujung ke perkelahian sengit.
Di tengah kekacauan, SAJ menemukan sebilah pisau dapur di atas tempat tidur lalu menggunakan pisau tersebut untuk menusuk korban berkali-kali.
Akibat serangan brutal tersebut, I Ketut Y menderita luka tusukan di pinggang dan lengan kanan, serta luka memar di kepala.
Kini, ketiga pelaku pengeroyokan ditahan pihak kepolisian untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. (bp/ken)