JAKARTA, Balipolitika.com- Dulunya band-band ini terkenal dan dielu-elukan fans, kini malah hampir tak terdengar keberadaannya karena kehilangan sang vokalis.
Seperti yang diketahui, vokalis bagi sebuah band ibarat ujung tombak.
Baik buruknya sebuah band biasanya sangat dipengaruhi oleh sang vokalis
Tak heran bila sebuah band meledak, maka sang vokalis lah yang dikenal duluan, bukan personel lainnya.
Dampak buruknya, jika sang vokalis diganti atau hengkang, maka band itu pun terancam bubar.
Hal itu terbukti kerap terjadi pada band-band di Indonesia.
Jika dulunya mereka sangat digilai para fans, nasib 10 band ini melempem saat ditinggal sang vokalis.
6. Zigas
Zigaz langsung mencuri perhatian dengan single perdananya berjudul “Sahabat Jadi Cinta” di album perdana Zigas pada 2009.
Di tengah gempuran band Melayu, Zigas tampil berbeda dengan karakter vokal Zian yang nge-rock.
Zian, Randy, Azis, dan Rama menjadi band yang laris dan kerap tampil di layar kaca.
Meski di saat yang bersamaan, Zian juga menjadi sumber berita gosip karena masalah pribadinya.
Baru-baru ini, Zian mengumumkan telah hengkang dari Zigas.
Zian mengaku, ada beberapa temannya di Zigas yang tak suka dirinya bersolo karier.
Kini, posisi Zian di Zigas digantikan oleh seorang perempuan, Mega Ratu Purnama.
Kehilangan Zian, Zigas pun harus kembali memulai kariernya dari awal.
7. Cokelat
Band Cokelat dengan Kikan sebagai vokalis menjadi band rock yang mencuri perhatian ketika merilis album perdana berjudul “Untuk Bintang” pada tahun 2000 dengan hits single “Pergi”.
Suara Kikan yang khas membuat band Cokelat yang saat juga beranggotakan Ervin (drum), Edwin (gitar), Ronny (bass), Roberto Pieter (gitar), menjadi cepat digemari.
Sukses dengan album perdana, Cokelat kemudian merilis album ke dua pada 2001 berjudul “Rasa Baru”.
Album ke dua ini semakin menancapkan Cokelat sebagai band yang digilai para remaja kala itu.
Single seperti “Karma”, “Jauh”, dan “Luka Lama” meledak dan membuat Cokelat mendapat banyak penghargaan.
Namun sayang, sang gitaris, Robert Pieter tak terlibat di album ini.
Setelah mengeluarkan delapan album, pada 2010 Kikan dan Ervin memutuskan hengkang dari Cokelat.
Kabarnya, jadwal yang terlalu padat membuat Kikan dan Ervin tak bisa lagi sejalan dengan Cokelat.
Cokelat pun kemudian melakukan audisi untuk pengganti Kikan dan mereka sepakat memilih Sarah Hadju sebagai vokalis baru Cokelat.
Sarah Hadju merupakan jebolan Indonesian Idol 2007.
Namun tak lama, atau tepatnya pada 19 Desember 2011, Sarah mengumumkan mundur karena alasan tidak cocok dengan Cokelat.
Posisi Sarah Hadju kemudian digantikan oleh Jackline Rossy alias Jackline.
Bersama Jackline, Cokelat telah merilis single “Hidup Ini Cinta”, “#Like”, dan “Sesal”.
Namun sayang, lagu tersebut tak terdengar, Cokelat pun semakin menghilang.
8. Kangen Band
Kangen Band adalah band asal Lampung yang sangat fenomenal.
Sebelum muncul di industri musik Tanah Air pada 2007, band ini sudah cukup dikenal di Lampung.
Selain itu, latar belakang personelnya yang dari kalangan pekerja kelas bawah, membuat band ini menarik perhatian.
Album perdana Kangen Band “Tentang Aku Kau dan Dia” yang dirilis pada 2007 dengan single “Tentang Bintang” dan “Selingkuh” meledak.
Kangen Band pun mendapat penghargaan sebagai Grup Band Terfavorit pada SCTV Award 2007.
Di 2008, Kangen Band yang di bawah bendera Warner Music Indonesia merilis double album berjudul “Yang Sempurna” (repackage dari album perdana) dan “Bintang 14 Hari”.
Album ini sukses dengan single “DOI” dan “Yolanda”.
Begitu juga dengan album “Pujaan Hati” (2009) yang meraih sukses.
Semakin terkenal, Kangen Band pun kemudian seperti kehilangan arah.
Andika, Doddy, Tama, Iim, Bebe, Izzy kemudian dihinggapi banyak persoalan pribadi.
Puncaknya, pada 11 Maret 2011, markas Kangen Band digerebek karena diduga para personelnya melakukan pesta narkoba.
Dari keenam personel yang ditangkap, empat dibebaskan dan dua orang, Andika bersama Izzy harus diamankan karena terbukti memakai narkoba.
Pada Juli 2012, manajemen memutuskan untuk mengeluarkan Andika dari Kangen Band.
Penyebabnya, Andika telah menyalahi kontrak.
Tanpa sepengetahuan manajemen, Andika melakukan kerja sama dengan perusahaan lain.
Posisi Andika kemudian diganti oleh Reyhan.
Kehadiran Reyhan pun membuat perubahan pada penampilan Kangen Band.
Para personel Kangen Band tampil lebih rapi dan fasionable.
Namun kehadiran Reyhan rupanya tak disukai oleh motor Kangen Band Doddy.
Doddy merasa, Reyhan tidak bisa membawa ruh Kangen Band seperti ketika masih bersama Andika.
Doddy pun kemudian memilih hengkang dan membentuk duo bersama Andika, Kangen Lagi.
Meski Kangen Lagi tak begitu terdengar, nama Kangen Band juga semakin tenggelam.
9. Utopia
Utopia merupakan band asal Bandung yang mengusung musik pop rock.
Suara khas Pia sebagai vokalis cukup menyita perhatian para pecinta musik Tanah Air.
Utopia merilis album perdana selftitled pada 2003.
“Single Terbang” dan “Antara Ada dan Tiada” membuat Utopia diterima dengan baik.
Pada 2005 Utopia merilis album “Keka”l dengan hits single “Seperti Bintang” dan “Benci”.
Puncaknya, pada 2007 Utopia merilis album “Indah”.
Album ini menghasilkan single “Serpihan Hati”, “Babby Doll”, dan “Hujan” yang cukup diterima dengan baik.
Nama Utopia cukup berkibar.
Sayang, sejak Pia bersolo karier pada 2010, Utopia seperti tak terurus.
Mereka sempat merilis single “Mencintaimu Sampai Mati” pada 2011 dan cukup sukses.
Namun setelah itu Utopia seperti kehilangan arah.
Pada 2014 Pia memutuskan hengkang dari band yang telah ia besarkan.
Tak lama Pia hengkang, posisinya digantikan oleh Novi.
Tak sampai setahun, Novi juga hengkang dan kini digantikan oleh Anna.
Utopia kini hanya beranggotakan tiga personel, Anna (vokal), Mplay (gitar) dan Tommy (drum).
Setelah ditinggal Pia, Utopia pun kini mengusung musik yang lebih nge-pop.
10. D’Bagindas
Munculnya nama band D’Bagindas cukup fenomenal.
D’Bagindas muncul di tengah derasnya band beraliran pop Melayu seperti Kangen Band dan ST12.
Lagu “C.I.N.T.A” dari D’Bagindas cukup populer ketika itu.
Selain C.I.N.T.A, single lainnya seperti “Apa yang Terjadi?”, “Empat Mata”, dan “Tak Seindah Malam Kemarin” pun cukup diterima dengan baik.
Pada 2011, band yang beranggotakan Mike (gitar), Bian (vokal), Dandy (gitar), Tile (gitar), Leo (drum), dan Indra (bass), kemudian merilis album kedua berjudul “Yang No. 1”.
Album inipun cukup diterima dengan baik berkat single “Suka Sama Kamu”, “Ay”, dan “Maafkan”.
Namun pada akhir 2013, konflik pun menghinggapi d’Bagindas.
Bian sang vokalis hengkang dan diikuti oleh personel lainnya.
Pada 2014, d’Bagindas mengumumkan mengganti nama menjadi Bagindas dan kini hanya beranggotakan dua personel, Mike (gitar) dan Andra (vokal).
Sejak ganti personel, d’Bagindas pun tak terdengar karyanya. (bp/dp/ken)