DENPASAR, Balipolitika.com- Sembilan bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) berhasil meraih akreditasi Airports Customer Experience Accreditation Program dari Airports Council International (ACI).
Akreditasi ini merupakan pengakuan atas kualitas manajemen customer experience bandara yang memenuhi standar dan praktik terbaik industri aviasi global.
Dengan demikian, hingga kini terdapat 33 bandara di kawasan Asia Pasifik yang meraih akreditasi Airports Customer Experience Accreditation Program.
Dari jumlah tersebut, 10 bandara berlokasi di Indonesia, di mana sembilan di antaranya dikelola oleh InJourney Airports, dan satu bandara, yaitu Hang Nadim Batam, dikelola oleh InJourney Airports melalui PT Bandara Internasional Batam.
Pencapaian ini merupakan kontribusi signifikan bagi kemajuan industri aviasi Indonesia dan diharapkan dapat menjadi motivasi bagi bandara-bandara lain untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan customer experience.
Adapun delapan aspek yang menjadi penilaian meliputi Service Design/Innovation, Airport Culture, Airport Community Collaboration, Customer Understanding, Governance, Operational Improvement, Measurement, dan Strategy.
ACI menetapkan lima level akreditasi yang merefleksikan kemajuan bandara dalam menghadirkan customer experience.
Pada Agustus 2024, tujuh bandara InJourney Airports meraih level 2, yaitu Sultan Hasanuddin Makassar, I Gusti Ngurah Rai Bali, Adi Soemarmo Solo, Juanda Surabaya, Pattimura Ambon, Ahmad Yani Semarang, dan SAMS Sepinggan Balikpapan.
Pada bulan yang sama, Bandara Internasional Yogyakarta mendapatkan akreditasi level 1.
Terbaru, pada Februari 2025, Bandara Soekarno-Hatta Tangerang juga berhasil meraih akreditasi level 1.
Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi, menyatakan bahwa pencapaian ini menunjukkan bahwa industri aviasi nasional mampu bersaing di tingkat global.
“Akreditasi yang diraih sembilan bandara InJourney Airports ini merupakan bentuk pengakuan dari dunia internasional terhadap manajemen customer experience yang telah dijalankan dengan baik,” ujar Faik.
Pencapaian ini menunjukkan bahwa industri aviasi di dalam negeri mampu bersaing di tingkat global untuk menuju level yang lebih tinggi lagi dalam menghadirkan customer experience terbaik bagi pengguna jasa di bandara.
Transformasi Berkelanjutan
Keberhasilan Bandara Soekarno-Hatta meraih akreditasi tidak lepas dari transformasi yang dijalankan InJourney Airports sejak 2024.
Transformasi ini mencakup tiga pilar utama yakni infrastruktur berstandar global sesuai kebutuhan penumpang, pengelolaan bandara berbasis data dan ekosistem, serta Sumber Daya Manusia (SDM) terkait standar pelayanan staf bandara berkelas dunia.
Ketiga pilar tersebut didukung oleh sistem atau teknologi sebagai enabler.
Transformasi infrastruktur di Bandara Soekarno-Hatta dapat dilihat pada Terminal 3 yang kini memiliki nuansa tropis Indonesia yang lebih baik.
Perbaikan juga dilakukan pada suhu di Terminal 3 dan kehadiran Terminal 2F yang dikhususkan untuk jemaah umrah dan haji.
“Keberhasilan Bandara Soekarno-Hatta meraih akreditasi prestisius ini menandakan transformasi yang dijalankan InJourney Airports berada di jalur yang benar untuk membawa bandara sebagai wajah kebanggaan bangsa,” tuntas Faik Fahmi. (bp/dp/ken)