DENPASAR, Balipolitika.com– Kekecewaan mendalam dirasakan Sekeha Teruna Teruni Suralaga, Banjar Wangaya Kelod, Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Minggu, 23 Maret 2025.
Berbulan-bulan begadang menyelesaikan ogoh-ogoh berjudul “Murkaning Adi Jembawan”, tiba-tiba dalam sekejap garapan mereka hanya tinggal rangka besi karena dilalap si jago merah.
Belum sempat diarak keliling desa di Malam Pangerupukan, Jumat, 28 Maret 2025 serangkaian hari suci Nyepi Tahun Baru Saka 1947 yang jatuh pada Sabtu, 29 Maret 2025, ogoh-ogoh tersebut sudah jadi abu.
Saksi Wahyudi (50 tahun) kepada polisi mengatakan sebelum kebakaran ia sedang melakukan pengelasan pada bagian besi penyangga ogoh-ogoh.
Krama setempat Nyoman Dedi Suryanata (36 tahun) menyebut sekaa teruna mengelas ogoh-ogoh untuk menurunkan tinggi ogoh-ogoh agar memudahkan melalui rute yang akan dilalui saat diarak di malam Pangerupukan 5 hari mendatang.
Apesnya, meskipun ogoh-ogoh sudah dibasahi luar dalam, api tetap melalap bulu ogoh-ogoh yang terbuat dari bahan mudah terbakar.
“Material ogoh-ogoh berbahan coco fiber sangat mudah terbakar mengakibatkan api dengan cepat membesar,” ujar Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi.
Para pemuda dan warga setempat sempat berusaha memadamkan api dengan sarana seadanya, namun api justru membesar.
Tak bisa dikendalikan, api akhirnya melalap seluruh bagian ogoh-ogoh hingga hanya menyisakan rangka besi.
Setiba di lokasi, dengan sigap petugas BPBD Kota Denpasar berusaha memadamkan api dan si jago merah bisa dijinakkan sekitar pukul 16.00 Wita.
“Kerugian akibat kejadian itu diperkirakan sebesar Rp25 juta,” ungkap AKP I Ketut Sukadi. (bp/ken)