POHON, JIWA-JIWA KEHIDUPAN
suatu hari nanti, saat kau kembali
menjadi sebentuk pohon
lalu bercengkerama bersama burung
membahagiakan setiap hari
lalu, dengan perasaan senang
daunmu tetap menari
rantingmu selalu kuat
akarmu penuh kesederhanaan
merangkum kisah bersama angin
berjanjilah terus bertumbuh
dengan ragam cerita istimewa
….dan percayalah suatu hari
ada pelukan untukmu
meski kau telah jauh mengakar
2025
MISTIKUS KERINDUAN POHON
lalu berganti hari,
kau pun masih menyimpan rahasia alam
berkelimpahan pertemuan antara
kerinduan Sang Pencipta
sampaikan dengan indah….
kerinduan yang tak pernah hilang
serindu ini kau dekap
……datang dan katakan
pada-Nya di sana, di sana !
2025
MENYIBAK PERJALANAN SUNYI AIR
setiap air mengalir memiliki ceritanya sendiri
menalamkan rantai dingin kehidupan
dari menyimak makna dan rahasia semesta
setiap tetes punya ribuan cerita
setiap air menyusuri perihal kebaikan
keseimbangan yang tak pernah usai
tempat tenang untuk bercermin diri
dari siluet waktu terus berkejaran
setiap air menyapa rentang usia
berkelana lewat rencana Tuhan
menelisik kedalaman riak jiwa
di tengah kisah dunia yang gaduh
jauh dari pada itu semua,
air menyemaikan tempat pertemuan
antara sayap kenangan dan impian
memecah kebingungan perihal
yang mungkin belum kita mengerti
sampai waktunya tiba untuk kembali
“setiap perjalanan adalah juga kepulangan”
2025
AIR, LEBIH BAIK MENJAGA DARIPADA MENETESKAN AIR MATA
tak ada perjalanan dari hulu menuju ke hilir, berhenti sejenak di tempat tenang itu
terdiam serupa memaknai kehidupan—-dalam ramai sepi kurindu
“ya ! yang kamu cari itu, aku” ujar air
lamat-lamat mengalir bersama, namun tak menambatkan ke arah yang sama
beradu melintasi ragu dan takut diantara musim yang tak usai
kadang terburu kisah rapuh kehangatan mentari
atau terbakar makna diantara baris-baris riak
kini kutahu betapa ranumnya menemani saat hulu mengalir, atau
menghilangkan keruh gemericik hilir yang terpendam
serupa merangkai pesan : lebih baik menjaga, daripada meneteskan air mata
2025
BIODATA
SULTAN MUSA, berasal dari Samarinda – Kalimantan Timur. Tulisannya tersiar di berbagai platform media online & media cetak nasional maupun internasional. Karya-karyanya masuk dalam beberapa antologi bersama penyair nasional & internasional. Buku tunggalnya bertajuk “Titik Koma” nomine buku puisi unggulan Penghargaan Sastra 2021 Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur.