BALI, Balipolitika.com – Kabar duka datang dari Nusa Penida.
Suasana pagi yang biasanya ramai dengan aktivitas para pekerja proyek, di bekas Kantor LPD Desa Jungutbatu, Dusun Kaja II, berubah menjadi kabar duka.
Arif Dwi Hermawanto (50), seorang buruh bangunan asal Kebumen, Jawa Tengah, tak bernyawa di bedeng tempat ia tinggal dan bekerja, Minggu (25/5/2025) pagi.
Sekitar pukul 09.00 Wita, Arif sempat sarapan bersama rekan-rekannya. Ia mengeluh dadanya terasa nyeri tepat di bagian kiri.
Salah seorang rekannya, Rizqi Rialdi (27) menyarankan agar Arif segera memeriksakan diri ke puskesmas. Namun, Arif menolak dan langsung duduk di teras depan.
Tak lama berselang, sekitar pukul 09.30 Wita, rekan lain yang baru keluar dari kamar mandi mendapati Arif dalam posisi tengkurap, tak bergerak dan tak merespon.
Dalam kepanikan, mereka segera membawanya ke Puskesmas Nusa Penida II. Namun, nyawanya tak tertolong.
Dokter menyatakan, Arif telah meninggal dunia, karena gagal napas dan henti jantung. Petugas dari Polsek Nusa Penida yang menerima laporan langsung menuju lokasi.
Kasi Humas Polres Klungkung, AKP Agus Widiono mengatakan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. “Dugaan sementara korban meninggal akibat kondisi medis,” jelasnya.
Arif Dwi Hermawanto lahir di Kebumen, 18 November 1974. Selama bekerja di Nusa Penida, ia menetap sementara di bedeng proyek bersama rekan-rekannya.
Jenazah Arif rencananya akan diseberangkan melalui Pelabuhan Sanur, Denpasar, untuk dipulangkan ke kampung halamannya di Desa Banjar Sari, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen. (BP/OKA)