Ilustrasi alat dukun – Ada 4 balian dalam Usada Bali, yakni Katakson, Kapican, Usada dan Campuran.
BUDAYA, Balipolitika.com – Ada 4 balian dalam Usada Bali yang mungkin belum banyak masyarakat tahu selama ini.
Yaitu Balian Katakson, Balian Kapican, Balian Usada, dan Balian Campuran. Balian atau dukun di Bali, terkadang juga mendapat sebutan jero tapakan atau jero dasaran.
Pada zaman dahulu balian berposisi layaknya tenaga medis era sekarang. Walaupun tentu cara pengobatan dan teknologi keduanya berbeda.
Namun terkadang ilmu pengobatan modern, juga mengambil intisari dari ilmu pengobatan tradisional. Terkadang balian juga tidak mau disebut balian, mereka lebih suka mendengar sebutan healer atau penyembuh.
Walaupun di era modern balian sudah jarang ada, tapi eksistensinya masih hadir hingga saat ini. Berikut penjelasan 4 jenis balian di Bali dalam Usada Bali:
- Balian Katakson : balian jenis ini biasanya mendapatkan keahlian melalui taksu. Taksu adalah kekuatan gaib atau supranatural yang masuk ke dalam diri seseorang yang terpilih. Kerap juga memengaruhi baik cara berpikir, berbicara, maupun tingkah lakunya. Cirinya ‘ngiring pikayunan’ atau mengikuti kehendak gaib, baik melalui bhatara maupun leluhur.
- Balian Kapican : balian jenis ini adalah orang yang mendapatkan benda bertuah, yang kemudian benda itu untuk membantu menyembuhkan atau mengobati seorang yang sakit. Nah benda bertuah ini yang namanya pica. Pica itu bisa berupa keris kecil, batu permata, tulang, gigi, besi atau bahkan logam dan segala jenis bentuk lainnya.
- Balian Usada : adalah balian yang dengan sadar belajar tentang ilmu pengobatan, baik melalui guru waktera, atau dari balian lainnya yang mahir ilmu pengobatan. Biasanya sumber ilmu pengetahuan balian ini adalah lontar Usada Bali. Balian jenis ini yang kerap disebut dokter di Bali pada zaman dahulu.
- Balian Campuran : biasanya dikaitkan dengan balian panengen (kanan) dan balian pangiwa (kiri), atau ilmu hitam dan ilmu putih. Pada zaman dahulu hal ini masih sangat relevan. Tentu saja zaman sekarang kepercayaan akan balian jenis ini cenderung lebih pudar, karena kesadaran masyarakat akan zaman modern. Balian panengen biasanya identik dengan balian yang tujuannya mengobati orang sakit hingga ia sembuh. Kemudian balian pangiwa, adalah balian dengan pengetahuan yang sama dengan balian panengen, hanya saja terkadang balian jenis ini lah yang membuat penyakit pada seseorang. (BP/OKA)