BALI, Balipolitika.com – Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk sempat tutup sementara, pada Kamis (8/5) siang pukul 10:55-11:40 WIB.
Penutupan penyeberangan tersebut imbas cuaca buruk yang melanda wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Hujan deras dengan angin kencang dan kabut, menyebabkan jarak pandang terbatas yang hanya berkisar satu kilometer sehingga berpotensi mengganggu mobilitas kapal.
“Kecepatan angin 20-25 knot,” kata Koordinator Satuan Pelaksana Pelabuhan Penyeberangan Ketapang Banyuwangi BPTD Kelas II Jatim, Bayu Kusumo Nugroho.
Namun, untuk gelombang, Bayu mengatakan bahwa gelombang di Selat Bali masih tergolong aman karena berada di kisaran 0,5 meter.
Bayu mengatakan, penutupan sementara di saat-saat tertentu harus untuk keselamatan pelayaran, yang mana telah sesuai dengan rekomendasi BMKG dan Kesyahbandaran.
“Mohon maaf kepada pengguna layanan penyeberangan. Kami mengimbau kepada para calon penumpang untuk bersabar dan menunggu informasi dari petugas di lapangan,” pesannya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi sebelumnya telah mengeluarkan peringatan waspada angin kencang yang berkisar 10-15 knots serta gelombang tinggi yang berpotensi terjadi pada periode 6-9 Mei 2025.
Masyarakat harapannya memperbarui informasi yang BMKG bagikan melalui berbagai saluran untuk meminimalisasi timbulnya kerugian.
Penyebrangan lintas Jawa-Bali tutup sementara, akibat hujan angin dan kabut, Kamis (8/5). Penutupan akibat hujan angin serta kabut, yang mengganggu perjalanan kapal.
Penutupan sementara mulai pukul 10.55 WIB. Pihak pengatur lalu lintas penyeberangan di Pelabuhan Ketapang menyebut, penutupan ini demi keselamatan bersama.
Akibat penutupan ini juga, kapal-kapal yang biasanya beraktivitas di jalur penyeberangan harus bersandar di dermaga.
Lintas penyeberangan Ketapang-Gilimanuk yang menyambungkan Jawa-Bali kemudian kembali terbuka.
Sebelumnya, lintas penyeberangan tersebut tutup selama 45 menit akibat cuaca buruk. “Pukul 11.40 WIB sudah buka,” kata Bayu, Kamis (8/5).
Dengan pembukaan itu, aktivitas penyeberangan kembali normal. Kapal-kapal ferry yang melayani penumpang sudah kembali melintas di Selat Bali.
“Saat ini kondisi pelabuhan sudah memungkinkan untuk penyebrangan. Hujan deras dan kabut sudah reda,” lanjut Bayu.
Pihak terkait juga masih akan terus memantau kondisi cuaca di pelabuhan. Di Pelabuhan Ketapang, terdapat tim dari BMKG yang senatiasa memantau kondisi cuaca hingga kecepatan angin.
Sementara itu, BMKG merilis peringatan cuaca hari ini, Jumat (9/5) dan Sabtu (10/1). Pada hari ini, cuaca di Bali termasuk waspada hujan sedang-lebat.
Sedangkan hujan sangat lebat berpeluang terjadi, misalnya, di Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.
“Update peringatan dini cuaca 3 hari ke depan yang berlaku pada tanggal 8-10 Mei 2025,” sebut BMKG di akun Instagram resminya.
Selain Bali, wilayah yang mendapatkan peringatan dini waspada hujan sedang-lebat antara lain, Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten.
Kemudian Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara.
Juga Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat dan Papua Pegunungan serta Papua Selatan. Sedangkan wilayah yang termasuk peringatan dini siaga hujan lebat-sangat lebat pada hari ini adalah, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, Maluku, dan Papua Tengah.
Sementara itu, ASDP Pelabuhan Gilimanuk memprediksi bakal ada peningkatan aktivitas saat momen libur panjang serangkaian Hari Raya Waisak pada Senin (12/5) dan cuti bersama Selasa (13/5) mendatang.
Prediksi awal, bakal ada kenaikan jumlah penumpang sekitar 6 persen. Selain siagakan armada, juga melakukan koordinasi dengan para pihak sebagai kesiapan dan memberikan pelayanan maksimal pada lintas Ketapang-Gilimanuk ini.
Menurut data, pada momen libur panjang ini, pihak ASDP menyiagakan 28 unit kapal dalam 24 jam dengan kapasitas angkut harian mencapai sekitar 13.000-15.000 unit kendaraan kecil.
“Kami melakukan penguatan fasilitas terminal, peningkatan kapasitas ruang tunggu, serta peninjauan ulang prosedur keselamatan agar setiap aspek operasional memprioritaskan kenyamanan dan keamanan pengguna jasa,” ungkap Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin seperti keterangan yang diterima dari ASDP Cabang Ketapang.
Dia menekankan, seluruh masyarakat atau pengguna jasa pelabuhan untuk membeli tiket penyeberangan secara online melalui platform Ferizy. (BP/OKA)