ILUSTRASI – Cuaca buruk masih berlangsung sampai 12 Februari 2025. Ini Kata BMKG Bali.
BALI, Balipolitika.com – Cuaca ekstrem, hujan deras dan angin kencang terjadi di Bali sejak Minggu-Senin (9-10 Februari 2025).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali merangkum total korban jiwa dan bencana alam yang terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi dengan angin kencang.
Pohon tumbang terjadi di 19 titik yaitu 6 titik di Kabupaten Karangasem, 9 titik di Kabupaten Bangli, 2 titik di Kabupaten Badung dan 2 titik di Kota Denpasar. Akibat dari kejadian tersebut 3 orang meninggal dunia dan 6 orang mengalami luka-luka.
Selain banyaknya pohon tumbang dan sejumlah titik tergenang air hujan, hujan lebat dengan angin kencang juga berdampak terhadap penerbangan.
Sebanyak 11 penerbangan tersebut dengan rincian 8 delay flight (penerbangan mengalami keterlambatan) domestik, 1 cancel flight (penerbangan dibatalkan) domestik, dan 2 go around flight (pembatalan proses pendaratan pesawat dan mengudara kembali ke jalur penerbangan) internasional dampak dari cuaca ekstrem yang terjadi di area Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Pihaknya mengimbau kepada seluruh pengguna jasa Bandara Ngurah Rai, untuk tiba lebih awal sebelum jadwal keberangkatannya. Juga senantiasa berkoordinasi dengan pihak maskapai untuk mengetahui update atas jadwal penerbangannya terkait dengan cuaca ekstrem yang melanda Bali.
Sementara itu, Kepala BPBD Bali, Made Rentin mengatakan rangkuman data kejadian bencana dan penanganan oleh BPBD Provinsi Bali dan BPBD Kabupaten/Kota se-Bali dalam 24 jam terakhir hingga Minggu, 9 Februari 2025 pukul 18.00 Wita.
“Pohon tumbang di 19 titik yaitu 6 titik di Kabupaten Karangasem, 9 titik di Kabupaten Bangli, 2 titik di Kabupaten Badung dan 2 titik di Kota Denpasar,” jelasnya pada Senin (10/2).
“Akibat dari kejadian tersebut 3 orang meninggal dunia dan 6 orang mengalami luka-luka serta nilai kerusakan yang ditimbulkan mencapai Rp 515 juta,” imbuhnya.
Selain itu, juga terdapat musibah tanah longsor di 1 titik Kabupaten Bangli. BPBD Bali juga prediksi hujan deras dengan angin kencang akan melanda Bali hingga 12 Februari 2025.
Sekretaris BPBD Bali, Gede Teja melalui rilisnya mengatakan hujan deras dengan angin kencang di Bali sudah terjadi sejak Minggu (9/2) dan masih akan terjadi hingga Rabu (12/2).
“Saat ini Bali masih dalam musim hujan, namun keberadaan Bibit Siklon Tropis 96S turut meningkatkan aktivitas cuaca ekstrem. Dampaknya meliputi peningkatan awan konvektif sehingga berpotensi hujan lebat dan petir. Peningkatan kecepatan angin dan gelombang tinggi di perairan selatan Bali,” kata Teja.
Berdasarkan data BBMKG III Denpasar, karena adanya bibit siklon tropis 96S terpantau berada di sebelah Selatan Nusa Tenggara Timur, di Samudera Hindia Barat Australia Barat. Maka waspada hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di Bali 9-12 Februari.
Masyarakat agar berhati-hati apabila beraktivitas di luar ruangan atau saat bepergian menggunakan kendaraan, untuk menghindari kejadian pohon tumbang, tiang listrik yang roboh.
Ombak yang tinggi, nelayan juga harus waspada karena angin kencang 25 knot dan tinggi gelombang laut mencapai 3,5 meter di perairan Selatan di Bali.
Begitu juga para wisatawan yang sedang liburan di Bali harap berhati-hati dan sebaiknya tidak bermain ombak hingga ke tengah pantai.
“Siaga terhadap informasi resmi dari BPBD dan peringatan dini cuaca dari BMKG. Dan segera evakuasi ke tempat aman jika terjadi tanda-tanda longsor atau banjir, seperti retakan tanah, suara gemuruh, atau peningkatan debit air secara tiba-tiba,” kata dia. (BP/OKA)