BULELENG, Balipolitika.com– Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra membuka secara resmi program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 dari Kodim 1609/Buleleng.
Kali ini, program sinergitas TNI tersebut menyasar pembangunan infrastruktur di desa Depeha kecamatan Kubutambahan.
Sutjidra berkesempatan menjadi Inspektur Upacara pada Pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa ke-124 Tahun Anggaran 2025 Kodim 1609/Buleleng di Lapangan Kompi Senapan B/C Yonif 900/SBW Air Sanih Desa Kubutambahan, Selasa, 6 Mei 2025.
Sutjidra di sela-sela upacara pembukaan mengatakan jika TNI Manunggal Membangun Desa merupakan program yang sangat strategis untuk membantu pemerintah daerah dalam menyelesaikan program-program infrastruktur dan non-infrastruktur di Buleleng.
Dalam TMDD ke-124, beberapa program infrastruktur sudah dikerjakan antara lain rabat jalan, irigasi, rehabilitasi rumah tidak layak huni, dan penyediaan air bersih.
Selain infrastruktur, program non-infrastruktur yang sudah dikerjakan antara lain penanganan sampah, penanganan masalah adat, dan penyuluhan perkebunan.
“Jadi sinergitas ini sangat bermanfaat sekali khususnya bagi masyarakat dan pemerintah kabupaten Buleleng. Ini juga sejalan dengan program-program yang kita lakukan di pemerintah,” ungkapnya.
Sutjidra mengungkapkan pemerintah mendukung penuh adanya program TMMD.
Ke depan, demi meningkatkan sinergitas pihaknya juga akan mendukung dari segi pendanaan dan partisipasi masyarakat serta birokrasi yang ada di kabupaten Buleleng.
Dikatakan jika program TMMD ini menghemat anggaran untuk kegiatan fisik hampir 2 miliar.
Terkait dengan pemeliharaan jalan, Sutjidra masih menunggu kepastian status jalan terlebih dahulu.
Jika sudah dihibahkan ke pemerintah daerah, tentu akan dilakukan pemeliharaan bahkan peningkatan.
“Misalkan dengan pengaspalan gitu. Dengan pembuatan saluran-saluran air itu ya. Agar apa yang kita lakukan untuk pengaspalan itu lebih bisa bertahan. Sekarang kan masalahnya pada jalan yang tidak ada saluran airnya itu, air yang menggenang menyebabkan jalan menjadi rusak,” terang Sutjidra.
Terkait dengan potensi perkebunan di desa Depeha, program TMMD diharapkan dapat membangkitkan lagi buah mangga Depeha.
“Ini juga ada bantuan untuk menanam kembali pohon-pohon mangga baru. Karena daerah Depeha yang cocok sekali dengan mangga. Dan beberapa tahun lalu juga mangga Depeha menjadi juara tingkat nasional untuk produksinya. Kita juga akan cegah agar produk mangga ini di berikan label selain mangga Depeha,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, Dandim 1609/Buleleng Letkol Kav Angga Nurdyana yang juga selaku Ketua Satgas TMMD ke-124 mengatakan pembuatan jalan di desa Depeha diharapkan akan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat, utamanya yang menjadi potensi yakni perkebunan mangga.
“Dengan adanya sinergi kita antara TNI dan pemerintah daerah ini, harapan ke depan bahwa bagaimana sentra-sentra produksi dari mangga ini bisa mengalir ke tempat yang diharapkan. Sehingga ekonomi masyarakat menjadi meningkat,” ungkap Angga Nurdyana.
TMMD ke-124 di Desa Depeha ini melibatkan lebih dari 200 personil TNI. Termasuk juga dari pihak kepolisian, BPBD, Dinas Perhubungan, dan masyarakat desa setempat.
Ini juga merupakan wadah untuk mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat sesuai dengan tema “Wirasatya Peduli Rakyat”.
“Jadi peduli dalam segala hal. Peduli dengan air, peduli dengan perumahan, peduli dengan rakyat. Sehingga pesan tadi membawa hal yang bermanfaat bagi masyarakat,” katanya. (bp/ken)