DENPASAR, Balipolitika.com- I Gusti Ngurah Dwipayana, lebih dikenal dengan nama panggilan Gungde, berhasil meraih posisi 3 besar dalam ajang lomba Tata Rias Pengantin yang bertajuk Sosialisasi & Workshop: Tata Rias Pengantin Abra Karangasem.
Lomba ini diselenggarakan oleh Dharma Wanita Persatuan ISI Denpasar pada tanggal 22 Desember 2024, dengan tujuan untuk menggali dan memperkenalkan potensi para penata rias pengantin di Bali serta melestarikan warisan budaya Bali melalui keindahan tata rias pengantin tradisional.
I Gusti Ngurah Dwipayana, yang akrab disapa Gungde, merupakan seorang penata rias dan aktor teater yang berasal dari Denpasar, Bali. Lahir pada 3 Desember 1998, Gungde menunjukkan bakat dan minat yang luar biasa di dunia seni sejak usia muda.
Tidak hanya sebagai penata rias, ia juga dikenal sebagai seorang aktor teater yang memiliki pengalaman di berbagai panggung seni Bali. Keahliannya dalam seni peran dan rias pengantin membuat Gungde semakin dikenal di kalangan masyarakat Bali, baik di dunia seni maupun dunia pernikahan.
Sebagai lulusan program magister Manajemen Pemasaran dari Universitas Triatma Mulia, Denpasar, Gungde memiliki pemahaman yang mendalam tentang pentingnya manajemen bisnis dalam dunia seni.
Hal ini terlihat dalam cara ia mengelola Gungde Bali Wedding Studio, yang ia dirikan di Jl. Raya Padang Luwih No. 118, Dalung, Kuta Utara, Badung. Wedding studio miliknya kini menjadi salah satu tempat pilihan utama bagi pasangan yang ingin merayakan pernikahan mereka dengan sentuhan riasan yang elegan dan khas Bali.
Pada ajang Lomba Tata Rias Pengantin Abra Karangasem yang diadakan pada 22 Desember 2024, Gungde Bali berhasil menembus babak final dan meraih posisi 3 besar.
Lomba ini merupakan bagian dari upaya untuk mengangkat dan melestarikan seni tata rias pengantin Bali yang sarat dengan nilai budaya dan tradisi.
Acara ini diadakan oleh Dharma Wanita Persatuan ISI Denpasar yang bertujuan untuk memberikan wadah bagi para penata rias pengantin di Bali untuk menunjukkan keterampilan dan kreativitas mereka dalam mengolah wajah dan rambut pengantin dengan sentuhan khas Bali.
Ketua Dharma Wanita Persatuan ISI Denpasar, Ayu Ketut Putri Rahayuning, M.Sn, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap antusiasme peserta dalam lomba ini. Lomba ini merupakan wujud nyata dari upaya untuk terus melestarikan dan mengenalkan kekayaan budaya Bali, khususnya dalam hal tata rias pengantin. Ia bangga melihat banyaknya talenta muda yang berbakat bergelut di bidang ini.
Acara ini juga dihadiri oleh narasumber yang sangat kompeten di bidangnya, yaitu Dr. Drs. A. A. Ngurah Anom Konta Tenaya, M.Si, yang memberikan pencerahan mengenai perkembangan dan pentingnya inovasi dalam dunia seni tata rias pengantin.
Dalam sesi workshop dan diskusi, Dr. A.A. Ngurah Anom Konta Tenaya menyampaikan pentingnya penataan rias yang tidak hanya memancarkan keindahan, tetapi juga mencerminkan makna mendalam dari setiap tradisi dan budaya Bali yang terkandung dalam rias pengantin.
Menanggapi pencapaian yang diraihnya, Gungde Bali menyatakan rasa syukurnya atas kesempatan untuk tampil di ajang bergengsi ini.”Meraih posisi 3 besar dalam lomba Tata Rias Pengantin ini merupakan kebanggaan besar bagi saya. Ini adalah hasil dari kerja keras dan dedikasi saya untuk terus belajar dan mengasah kemampuan dalam bidang tata rias. Saya berharap prestasi ini bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman penata rias lainnya untuk terus berinovasi dan menjaga agar seni rias pengantin Bali tetap eksis dan dihargai oleh generasi mendatang,” ujar Gungde.
Selain itu, Gungde juga menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya, termasuk keluarga, teman-teman, dan para klien setia yang telah memberikan kepercayaan untuk merias mereka di hari bahagia mereka. “Saya juga berterima kasih kepada Dharma Wanita Persatuan ISI Denpasar yang telah memberikan wadah untuk para penata rias di Bali untuk terus berkembang dan menunjukkan kemampuan mereka,” tambah Gungde.
Selain berkarya di dunia tata rias, Gungde Bali juga mengelola Gungde Bali Wedding Studio, sebuah wedding studio yang berlokasi di Dalung, Badung, Bali. Wedding studio ini dikenal karena menyajikan layanan rias pengantin yang memadukan elemen tradisional Bali dengan sentuhan modern yang elegan. Gungde percaya bahwa setiap pasangan memiliki cerita dan keunikan tersendiri, dan ia berkomitmen untuk memberikan pengalaman rias yang tidak hanya indah, tetapi juga penuh makna.
Dharma Wanita Persatuan ISI Denpasar adalah organisasi yang berkomitmen untuk memajukan seni dan budaya Bali, khususnya dalam bidang tata rias pengantin. Melalui berbagai kegiatan seperti lomba, workshop, dan seminar, Dharma Wanita Persatuan ISI Denpasar memberikan kesempatan kepada para pelaku seni, terutama penata rias pengantin, untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Organisasi ini juga berperan dalam melestarikan tradisi dan kearifan lokal Bali agar tetap relevan di tengah perkembangan zaman.(bp/luc/ken)