Ilustrasi: Ignatius Darmawan
RUMAH BERASAP KELABU
aku merindukan rumah untuk pulang.
rumah yang dulu pernah menimang masa kecilku.
dengan kasih sayang dan temboknya yang berwarna.
kini rumah itu gersang.
tak ada lagi canda tawa.
sungainya tak lagi mengalirkan air.
adapun air hanya menggenang,
berbau amis dan bacin.
ikan-ikannya mati.
sebagian merantau, pergi tak kembali.
karena tak mendapatkan udara segar
dan jernihnya air yang menderas
dari hulu ke hilir.
hulu yang telah lama berpulang
dan hilir yang terus diam dipasung sepi
di rumah itu ada asap yang mengepul.
namun rumah itu tetap menggigil,
hanya memasak batu.
tak ada lagi masakan lezat seperti dulu.
yang dimasak dengan canda tawa
dan dilahap dengan doa-doa.
rumah itu sudah tak terawat.
ada tangan-tangan besar
yang berjaga di depan pintunya.
yang siap melempar
siapapun yang datang
dengan jentikan jarinya.
temboknya lusuh,
atapnya bocor jika hujan.
awan kelabu sepanjang hari
sampai nanti tiba waktunya pembeli
dari tempat lelang pada suatu pagi.
2024
POHON-POHON BERDAUN ASAP
dahulu, ketika aku masih kecil,
ada banyak pohon besar.
kami asyik bermain di bawahnya
sampai lupa waktu.
sampai ibu memanggil
sampai ketika senja berpamitan pulang
kini tersisa hanya beberapa pohon saja.
terasa terik di kepala.
dedaunan yang dulunya rimbun,
yang mendinginkan kepala.
kini berubah jadi asap asap beracun
yang merontokkan helai-helai usia
rambut-rambut kami terbakar asap polusi.
tanah semakin gersang,
tak ada lagi tempat untuk berteduh
dari ancaman kesehatan
awan hitam bukanlah pertanda hujan
racun itu telah memenuhi udara
dan akan memaksa siapa saja
untuk bekerja dengan segala cara
melakukan apa saja
tak peduli dari mana hasilnya
menabung. sebagai investasi,
bila sewaktu-waktu diperlukan
untuk memenuhi panggilan rumah sakit
ditukar seonggok obat dan infus.
tabungan itu
memang hanya untuk disimpan,
bukan untuk dibelanjakan
atau untuk merayakan kebahagiaan.
tabungan itu
hanya berupa angka-angka
yang membuat orang-orang termotivasi
untuk bangun di kala pagi
dan pulang ketika matahari telah mati
2024
PAPAN CATUR
tempat manusia beraksi
memakai topeng-topeng
dan memperebutkan kepeng
pion-pion bergelimpangan.
raja-raja tertawa menaiki kuda
kuda yang sulit terbaca langkahnya.
sementara sang ratu terus memimpin
dengan seribu strateginya.
jangan heran
kenapa ratu lebih perkasa dari raja.
ratu yang bisa melangkah jauh,
menjangkau semua petak.
sementara raja hanya bisa melangkah
sepetak demi sepetak.
para menteri yang tertangkap,
dimasukkan dalam api neraka,
karena mereka ketahuan korupsi.
salahnya kurang taat setoran upeti
dipaksa turun dari kursi
dan dimasukkan dalam lubang
yang menjulur kobaran api
ratu yang kalah bermain dadu,
rubuh bergelimpangan
karena terlalu gegabah menuruti angan
bahwa nasib tak selalu berpihak padanya,
karena keberuntungan
pastilah kalah dengan kelicikan.
tsunami melanda,
semua tak bisa berbuat apa-apa.
yang selama ini diperebutkan,
tak akan dibawa menuju keabadian
yang selamat
adalah mereka yang waspada.
dan telah mempersiapkan usia
dengan hidup yang bersahaja.
2024
KAPAL UNTUK MENUJU SURGA
sebuah kapal besar sedang berlayar
menuju dermaga impian.
di layarnya berkibar kupu-kupu
yang menangkap doa-doa
kapal itu melaju
melebihi kecepatan dosa
siapa yang menaikinya,
akan diantarkan menuju surga
orang-orang yang suram
sangat ingin menaikinya.
namun tak bisa
meskipun sampai mereka lelah berteriak
mengibarkan kata-kata tobat
tak juga membuat kapal itu merapat
seseorang ada yang berhasil
menangkap satu sayap kupu-kupu.
dan berusaha merangkainya
untuk bisa terbang ke surga
terbang dengan satu sayapnya.
namun tetap tak bisa, percuma.
dengan satu sayap yang dimilikinya
tak akan bisa menutup noda di kepalanya
kapal itu terus melaju bersama angin.
awan putih membawanya
mengarungi perjalanan
sepanjang hari bahagia
2024
BIODATA
Fileski bernama asli Walidha Tanjung Files, lahir di Madiun, 21 Februari 1988. Ia adalah seorang penulis, musikus, dan penyair Indonesia. Dikenal melalui karya puisi dan prosa, karya-karyanya pernah dimuat di Koran Pikiran Rakyat, Suara Merdeka, Jawa Pos, Bangka Pos, Denpasar Pos, Koran Nusa Bali, Media Borobudur Writers & Cultural Festival, Harian Rakyat Sultra, Koran Merapi, Radar Tuban, Radar Jember, Radar Lawu, Radar Madiun, Solo Pos, Radar Surabaya, Radar Bojonegoro, Koran Haluan, Utusan Borneo (Malaysia), Radar Kediri, Radar Banyuwangi, Sinar Indonesia Baru, Rakyat Sumbar, Singgalang, Halo Jember, Suara Sarawak (Malaysia), Elipsis, Apajake, Kawaca.com, Ngewiyak.com, Sastramedia.com, dll. Fileski kerap tampil di ajang sastra dengan konsep Resital Puisi. Peraih Anugerah Hescom dari e-Sastera Malaysia 2014-2015. Lima Terbaik kategori Seni Budaya GCC 2021 Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Penulis terpilih di Peta Sastra Kebangsaan 2024 Komunitas Salihara. Sebagai delegasi Penyair Jawa Timur mengikuti ajang sastra nasional Temu Sastrawan MPU VIII (Banten) dan MPU XI (Jawa Barat). Penyair Terpilih di Mimbar Penyair (Festival Tebuireng 2024). Founder Negeri Kertas dan Teater Pilar Merah. Dapat ditemui melalui Instagram @fileski, Facebook: Mas Fileski.
Ignatius Darmawan adalah lulusan Antropologi, Fakultas Sastra (kini FIB), Universitas Udayana, Bali. Sejak mahasiswa ia rajin menulis artikel dan mengadakan riset kecil-kecilan. Selain itu, ia gemar melukis dengan medium cat air. FB: Darmo Aja.