MOHON RESTU: Penglingsir Puri Agung Jero Kuta yang juga Pengempon Pura Luhur Uluwatu, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya atau yang akrab disapa Turah Djoko menggenggam tangan I Wayan Adi Arnawa, Selasa, 27 Agustus 2024.
DENPASAR, Balipolitika.com– Bakal Calon Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, SH. tangkil menemui Penglingsir Puri Agung Jero Kuta yang juga Pengempon Pura Luhur Uluwatu, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya atau yang akrab disapa Turah Djoko, Selasa, 27 Agustus 2024.
I Wayan Adi Arnawa hadir didampingi Kelian Desa Adat Pecatu, I Made Sumerta, S.H. yang juga anggota DPRD Badung masa bakti 2024-2029, sejumlah tokoh Desa Adat Pecatu, dan pengemong Pura Luhur Uluwatu, Desa Adat Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
“Garcita pisan ring rahina puniki (bahagia sekali hari ini), khususnya sejak tanggal 22 Agustus 2024. Ini perjalanan panjang sejak 10 tahun lalu. Ini perjalanan Pak Adi, bukan karena tiang. Tiang ring puri mendukung sekala niskala, meski tidak punya KTP (KTP Badung, red). Tunas tiang ring Sameton Uluwatu, tiang niki sane madue adi,” ucap Turah Djoko.
Imbuh Ketua Pengprov Keluarga Tarung Derajat Provinsi Bali tersebut, sejarah harus tercipta dari Badung Selatan yang nota bene sebagai penyumbang Penghasilan Asli Daerah (PAD) tertinggi di Provinsi Bali, bahkan Indonesia dari sektor pariwisata.
“Mangkin, ini harus kita perjuangkan sehingga lahir sejarah. Sekarang ada kesempatan menjadi pamucuk. Tidak ada alasan untuk tidak mendukung I Wayan Adi Arnawa yang berpasangan dengan I Bagus Alit Sucipta atau Adi-Cipta,” pesan Turah Djoko.
“Saya titip Uluwatu, terima kasih sudah ada penataan di Pura Luhur Uluwatu. Jaga kesucian pura, jaga kelestarian Uluwatu, dari Uluwatu menyejahterakan kabupaten Badung,” tutup Turah Djoko.
Di sisi lain, dalam kondisi duduk bersila, I Wayan Adi Arnawa menunjukkan sikap terharu atas rekomendasi berkontestasi yang diterimanya dari DPP PDI Perjuangan dan diserahkan langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, Kamis, 22 Agustus 2024.
Saking terharunya, I Wayan Adi Arnawa menangis di Saren Room Puri Agung Jero Kuta, Denpasar.
“Dumogi niki mamargi antar. Tiang ngaturang paramasuksema sampun bisa nyarengin pacentokan niki,” ucap I Wayan Adi Arnawa dengan mata berkaca-kaca. (bp/ken)