RAMAIKAN 2024: Baliho Diah Mutiara Sukmawati Sukarnoputri yang terpampang di sejumlah sudut di Kota Denpasar, Jumat, 4 Agustus 2023.
DENPASAR, Balipolitika.com– Usia boleh saja tua, yakni 72 tahun, tapi Diah Mutiara Sukmawati Sukarnoputri masih punya hasrat untuk melenggang ke Senayan.
Gagal total di Pemilihan Legislatif tahun 2008 karena terseret kasus pemalsuan ijazah, kini seniman dan politikus Indonesia yang merupakan putri dari presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno sekaligus adik kandung Megawati Soekarnoputri itu maju dari Provinsi Bali.
Sempat menjadi perbincangan hangat publik karena memutuskan pindah agama dari Islam ke Hindu yang ritualnya dilaksanakan pada Selasa 26 Oktober 2021 di Kawasan Sukarno Heritage Situs Cagar Budaya, Jalan Mayor Metra, Bale Agung Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali silam, kini wajah Sukmawati Soekarnoputri menghiasi ruas-ruas jalan di Pulau Dewata Bali.
Dalam baliho-baliho berlatar belakang merah itu, Ketua Umum Partai Nasional Indonesia Marhaenisme yang sempat terancam hukuman penjara maksimal enam tahun dalam kasus pemalsuan ijazah mengacu keterangan Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Kepolisian RI Inspektur Jenderal Abubakar Nataprawira 2008 silam, bersanding dengan foto Soekarno, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketua DPP PDIP H. Muhammad Prananda Prabowo Sura Megendra Karna Djaja, Capres PDIP Ganjar Pranowo, dan Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster.
Belum diketahui dengan pasti slot Srikandi PDIP Bali bakal calon legislatif DPR RI yang digantikan oleh Sukmawati Soekarnoputri.
Sebelumnya, Koster mengonfirmasi Srikandi PDIP yang bertarung di DPR RI adalah Wakil Ketua Komisi III DPRD Bali, I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi W.S., anggota DPRD Bali I Gusti Ayu Aries Sujati, dan Sagung Ratu Sri Jaya Laksmi, istri dari Cokorda Gede Putra Nindia, Raja Puri Peliatan.
“Adi Wiryatama, Gusti Putu Budiarta, Diah Werdhi, Aries Sujati, dan Sagung Ratu,” ungkap Wayan Koster kepada awak media 11 Mei 2023 lalu ditanyai terkait wajah baru bacaleg DPR RI Dapil Bali.
Sebagaimana diketahui pada 2008 silam Sukmawati Soekarnoputri ditetapkan sebagai tersangka kasus pemalsuan ijazah atas laporan Badan Pengawas Pemilu.
Ia diduga menggunakan ijazah palsu dalam pencalonannya sebagai anggota legislatif. (bp)
