Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Politik

Anies Capres NasDem 2024, Turah Panji Mundur

UNDUR DIRI: Calon Bupati Tabanan nomor urut 2 pada perhelatan Pilkada Tabanan 2020, Anak Agung Ngurah Panji Astika undur diri dari Partai Nasional Demokrat alias NasDem, Selasa, 4 Oktober 2022.

 

TABANAN, Balipolitika.com Calon Bupati Tabanan nomor urut 2 pada perhelatan Pilkada Tabanan 2020, Anak Agung Ngurah Panji Astika sempat kepincut dengan tagline restorasi nasional yang diperjuangkan oleh Partai Nasional Demokrat alias NasDem.

Dalam rangka mewujudkan idealismenya berpolitik, sosok yang akrab disapa Turah Panji itu pun mencemplungkan diri sebagai kader NasDem.

Namun, pilihan tersebut seketika berubah pasca Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan sebagai Calon Presiden 2024.

Ia pun memutuskan mundur sebagai kader Partai NasDem Bali. Surat pengunduran diri yang ditujukan kepada Ketua DPW NasDem Bali, Juli Sutrisno Laiskodat perihal pengunduran diri dari keanggotaan Partai NasDem ini diunggah melalui akun media sosial pribadinya, Selasa, 4 Oktober 2022.

Anak Agung Ngurah Panji Astika tercatat sebagai anggota Partai NasDem dengan nomor KTA 2032263150899874. Surat pengunduran diri dari keanggotaan Partai NasDem tersebut ditandatanganinya di atas materai 10.000.

“Beberapa bulan yang lalu setelah melalui pertimbangan yang matang saya memutuskan untuk belajar berpartai politik dengan menjadi anggota Partai Nasdem. Pertimbangan saya adalah Partai Nasdem adalah sebuah partai beridiologi nasionalis, demokratis, dan mengedepankan rasionalitas serta idealisme berbangsa dan bernegara dengan mengusung semangat restorasi, yang dalam pengertian saya adalah untuk menuju Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur berdasarkan atas asas Pancasila, Bhineka Tunggal Ika demi menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tulis Turah Panji.

“Namun politik tanpa idealisme adalah sebuah dosa sosial menurut Gandhi. Melihat perkembangan terakhir, saya merasa idealisme saya tidak lagi sejalan dengan kebijakan partai secara umum. Akhirnya saya dengan sukarela menyatakan surat pengunduran diri saya dari partai yang sesungguhnya mempunyai infrastruktur yang serius dan profesional. Tidak ada hal-hal personal yang melatarbelakangi pengunduran diri saya ini. Murni karena hanya idealisme semata. Saya justru sangat lega karena mulai hari ini langkah saya justru semakin ringan karena kegiatan-kegiatan apa pun yang akan saya lakukan tidak lagi ada tendensi kepentingan untuk politik praktis. Mungkin saya hanyalah mahluk budaya yang tidak punya hati berpolitik ala masa kini. Salam perubahan
untuk diri saya sendiri,” tutupnya. (bp)

Berita Terkait

Back to top button

Konten dilindungi!