Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

PemerintahanSosial

Gelar Musda XIII, AKLI Bali Peka Revolusi Industri Keempat

GO DIGITAL: Ketua Umum DPD AKLI Provinsi Bali, Drs. I Gusti Ketut Sukarba, ST, MM bersama jajaran bahas persiapan Musda XIII AKLI Bali, Senin (14/3/2022) di Inna Grand Bali Beach, Sanur.

 

DENPASAR, Balipolitika.com- Tidak ada pilihan lain bagi Dewan Pimpinan Daerah Asosiasi Kontraktor Listrik dan Mekanikal Indonesia (DPD AKLI) Provinsi Bali selain tetap eksis di masa pandemi Covid-19. Lebih-lebih dalam rangka menghadapi revolusi industri keempat di mana AKLI menghadapi sederet perubahan dan kemajuan pesat, khususnya di industri manufaktur. Ketua Umum DPD AKLI Provinsi Bali, Drs. I Gusti Ketut Sukarba, ST, MM menekankan revolusi ini menghasilkan “pabrik cerdas” dengan karakter proses kerja cerdas berstruktur moduler, sistem siber-fisik mengawasi proses fisik, menciptakan salinan dunia fisik secara virtual, dan membuat keputusan yang tidak terpusat. Tantangan ini menjadi salah satu bahasan utama Musda XIII AKLI Bali yang dilaksanakan hari ini, Senin (14/3) di Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali yang dihadiri oleh 112 anggota AKLI Bali dan undangan.

“Lewat internet untuk segala (IoT), sistem siber-fisik berkomunikasi dan bekerja sama dengan satu sama lain dan manusia secara bersamaan. Lewat komputasi awan, layanan internal dan lintas organisasi disediakan dan dimanfaatkan oleh berbagai pihak di dalam rantai nilai. AKLI Bali sebagai profesional bidang kelistrikan dan mekanikal tentu merasakan betul efek revolusi industri keempat. Tantangan-tantangan untuk memberikan pelayanan terbaik dengan mengelola ekspektasi pelanggan harus disinergikan dengan tantangan-tantangan teknis seperti stabilitas, kontinuitas, dan kualitas suplai energi primer,” ucap Sukarba ditemui di Sekretariat DPD AKLI Bali, Minggu (13/3/2022).

KPU Kabupaten Gianyar KPU Kabupaten Gianyar

Sukarba menyebut AKLI harus selalu peka terhadap perubahan pola konsumsi listrik yang terjadi. Tantangan ini tak hanya menjadi tanggung jawab PT PLN (Persero) saja, tetapi harus disikapi sebagai sebuah kerja bersama antara berbagai pihak, di mana salah satu stakeholder pemerintah di bidang kelistrikan adalah AKLI Bali.

Menyongsong tantangan ini tegasnya sebagai sebuah organisasi, AKLI Bali memerlukan penyegaran organisasional melalui forum permusyawaratan. Musyawarah Daerah AKLI Bali sebagai mekanisme penyusunan rencana kerja dan kaderisasi organisasi diharapkan melahirkan tim pengurus baru yang peka terhadap perubahan global, khususnya terhadap fenomena revolusi industri keempat dan memahami ekspektasi konsumen.

“Di masa depan, AKLI Bali harus bisa berperan aktif dalam urun rembug pengelolaan listrik di Pulau Dewata. Tak hanya sebagai sebuah komunitas bisnis, AKLI Bali juga diharapkan dapat berbuat lebih banyak dalam mendukung pengembangan daerah melalui rencana strategis dan inovasi-inovasi yang dihasilkan dalam Musda XIII AKLI Bali tahun 2022,” tegasnya sembari menyebut Musda XII AKLI digelar bersamaan dengan Musda APEI Bali.

Ditambahkannya, Musda yang digelar dalam rangka menjalankan amanat AD/ART AKLI seharusnya digelar pada November 2022. Namun, karena pandemi diundur 4 bulan dari batas waktu yang ditentukan. Hal ini dilakukan sesuai petunjuk DPP AKLI. DPD AKLI Bali diberi waktu perpanjangan masa bhakti selambat-lambatnya 6 bulan.

Adapun tema dan sub tema Musda XIII AKLI Bali adalah “Dengan Sikap Profesionalisme, AKLI Bali Siap Menghadapi Perubahan Global” dan sub ema “Jujur, Berintegritas, dan Berdedikasi”.

Diharapkan dengan tema dan sub tema ini anggota AKLI Bali memiliki landasan sikap moral yang baik sekaligus memberi arti positif bagi jiwa profesional pengusaha, menghadapi persaingan yang cenderung menggunakan cara-cara yang tidak bermoral.

Sukarba menegaskan dengan momentum Musda XIII AKLI Bali, AKLI berusaha menghadirkan eksistensinya untuk menghadapi persaingan usaha jasa konstruksi pada 2 sasaran utama. Dari aspek internal AKLI berusaha mendorong anggotanya untuk terus-menerus meningkatkan profesionalisme agar mampu bertahan dalam persaingan usaha jasa konstruksi saat ini. Untuk itu AKLI menggandeng Asosiasi Profesionalis Elektrikal Indonesia (APEI) agar seluruh anggota meningkatkan kapasitas dan kapabilitas SDM-nya.

Dari aspek eksternal, AKLI hadir bersama pemerintah ikut menyukseskan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Indonesia, khususnya di Bali. “Sebagai bagian integral dari elemen pelaku pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Bali, AKLI Bali ikut mendorong tersosialisasinya Undang-Undang Cipta Kerja Cluster Ketenagalistrikan dan Peraturan Pelaksanaannya agar masyarakat dapat dengan mudah memahami peran para pemegang Izin Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrikan (IUJPTL). (dah/bp)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!