Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

Kesehatan

Bali Diguncang 148 Kasus Bunuh Diri, PDSKJI Rapatkan Barisan

Bidik Ekosistem Kesehatan Mental di Dunia Pariwisata

KOLABORASI: Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Cabang Denpasar, Bali, dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ. (4 dari kanan) bersama para pemangku kebijakan serangkaian pembukaan Denpasar Psychiatric Symposium 1, Jumat, 10 Mei 2024.

 

DENPASAR, Balipolitika.com Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Cabang Denpasar tampil sebagai garda terdepan menyikapi berbagai tantangan terkait kesehatan mental, seperti kasus bunuh diri dan masalah kecanduan yang terus meningkat, khususnya di Provinsi Bali. 

Kepedulian tersebut dijawab melalui gelaran perdana Denpasar Psychiatric Symposium 1 yang dihelat selama 2 hari, Jumat dan Sabtu, 10-11 Mei 2024 di Bali Sunset Road Convention Center.

Sebagai pusat pariwisata dunia, Bali tidak dapat terlepas dari berbagai tantangan terkait kesehatan mental sehingga Denpasar Psychiatric Symposium 1 mengusung tema “Mental Health Tourism, Suicide, and Addiction” yang dinilai merupakan isu krusial dan membutuhkan perhatian serius.

“Kita semua menyadari bahwa pariwisata memberikan dampak, baik positif maupun negatif. Di satu sisi, pariwisata telah memberikan banyak manfaat bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Bali. Namun, di sisi lain, terdapat permasalahan yang harus kita hadapi bersama, terutama dalam bidang kesehatan mental. Tahun lalu, 2023, menjadi tahun dengan kasus bunuh diri terbanyak selama dekade terakhir dengan 148 kasus dan sebagian adalah WNA yang tinggal dan berlibur di Bali. Sebagian besar lainnya adalah warga Bali sendiri. Selain itu, masalah kecanduan, baik narkoba maupun alkohol juga menjadi permasalahan yang semakin mengkhawatirkan di kalangan pekerja pariwisata dan masyarakat sekitar. Melihat realitas ini, kita semua merasa prihatin. Sebagai profesional kesehatan mental, kami memiliki tanggung jawab besar untuk turut serta dalam upaya mengatasi permasalahan ini. Oleh karena itu, PDSKJI Cabang Denpasar merasa terpanggil untuk mengadakan acara simposium dan workshop psikiatri ini, sebagai wadah untuk membahas, berbagi, dan mencari solusi konkret bagi permasalahan yang kita hadapi,” ucap Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) Cabang Denpasar, Bali, dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, Sp.KJ.

Ketua Alumni Psikiatri Universitas Udayana itu menambahkan ada tiga poin penting yang harus menjadi pemahaman masyarakat luas, khususnya stakeholder pemegang kebijakan.

Pertama, kerja sama lintas sektor sangat diperlukan dalam upaya mengatasi permasalahan kesehatan mental seperti kasus bunuh diri dan masalah kecanduan.

Pemerintah, industri pariwisata, asosiasi profesi, dan masyarakat harus bersinergi untuk membangun ekosistem yang mendukung kesehatan mental di lingkungan pariwisata.

Kedua, peningkatan kapasitas dan kemampuan tenaga profesional kesehatan mental juga menjadi kunci penting. 

Simposium dan workshop psikiatri ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan kemampuan praktis para psikiater, psikolog, dan tenaga kesehatan mental lainnya dalam menangani isu-isu terkait pariwisata, bunuh diri, dan kecanduan.

Ketiga, edukasi dan kampanye publik perlu digalakkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental. 

Stigma dan kesalahpahaman terkait masalah kesehatan mental harus dihilangkan agar masyarakat dapat terbuka untuk mencari dan menerima bantuan profesional.

“Simposium dan workshop psikiatri ini diharapkan dapat menjadi momentum penting bagi kita untuk bersama-sama merumuskan langkah strategis dalam mengatasi permasalahan terkait pariwisata, bunuh diri, dan kecanduan di Bali. Melalui diskusi, berbagi pengalaman, dan kolaborasi, kita akan mampu mengembangkan solusi yang komprehensif dan terukur. Saya yakin, dengan kerja keras, komitmen, dan sinergitas yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan, kita dapat mewujudkan Bali yang tidak hanya unggul dalam pariwisata, tetapi juga terjamin kesehatan mental masyarakatnya. Dan ini mampu juga terwujud di seluruh Indonesia. Semoga acara ini dapat memberikan kontribusi positif bagi upaya perbaikan kesehatan mental di Bali,” harapnya. (bp/ken)

Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!