TABANAN, Balipolitika.com- Paslon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan Nomor Urut 01 I Nyoman Mulyadi- I Nyoman Ardika “Sengap” menguraikan sejumlah isu strategis dalam Debat Terbuka Ketiga Pilkada Tabanan Tahun 2024 di Bali Sunset Road Convention Center, Rabu, 20 November 2024.
Isu-isu strategis tersebut mencakup (1) terjadi intimidasi kepada masyarakat sepanjangan hajatan Pemilukada Tabanan Tahun 2024; (2) pengerahan ASN termasuk guru untuk kepentingan politik tertentu; (3) ancaman bagi ASN termasuk kepala sekolah dan guru-guru yang berbeda pilihan politik; (4) mutasi jabatan PNS mengabaikan merit sistem, lebih kepada politik balas budi dan transaksional; dan (5) ancaman bagi kepala desa, kepala wilayah atau dusun, bendesa adat, prajuru adat, dan pemangku agar mendukung salah satu paslon.
Selain 5 isu strategis ini, Paket MS Glowing yang merupakan perpaduan sosok pengusaha sukses dan seniman multitalenta itu juga menguraikan isu-isu strategis lainnya, yakni (6) terjadinya kesenjangan sosial dan ekonomi; (7) kurangnya pemahaman masyarakat akan budaya; (8) tingginya kasus pelanggaran hukum; (9) maraknya pengamen dan punk jalanan; (10) maraknya kasus pencurian pratima; (11) adanya balap liar di pantai Tabanan; (12) narkoba masuk ke banjar-banjar; (13) tingginya kasus bunuh diri; (14) pengaruh modernisasi dapat menyebabkan penyimpangan nilai moral; (15) globalisasi dapat berdampak negatif terhadap perkembangan kehidupan sosial budaya masyarakat; (16) kurangnya minat masyarakat untuk pelestarian budaya; (17) kurangnya wadah berkesenian bagi seniman; (18) tingginya kasus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ); (19) melemahnya nilai-nilai gotong royong karena aspek ekonomi, dinamika modernisasi, dan penurunan semangat solidaritas di antara anggota masyarakat; (20) memudarnya kesadaran manusia sebagai makhluk sosial; (21) tekanan ekonomi dan sikap materialistis; (22) kebutuhan meningkat dibarengi dengan peningkatan harga barang yang melambung tinggi; (23) kekerasan perempuan dan anak; (24) perkawinan usia dini; (25) kualitas layanan kesehatan serta edukasi bagi ibu hamil dan calon orang tua kurang optimal; dan (26) belum tercapainya wajib belajar 12 tahun secara optimal. (bp/ken)