Ilustrasi Mayat – Selebgram cantik dikabarkan meninggal dunia, usai menjalani sedot lemak di sebuah klinik kecantikan.
JAKARTA, Balipolitika.com – Seorang selebgram cantik dikabarkan meninggal dunia, usai menjalani perawatan di klinik kecantikan di Jakarta, Indonesia.
Kabar ini kemudian menyebar ke seluruh penjuru negeri, dan membuat banyak orang bergidik ngeri. Pasalnya, sang selebgram meninggal dunia usai menjalani sedot lemak.
Usai kabar ini viral di media sosial, klinik kecantikan tersebut pun kemudian disoroti banyak pihak. Termasuk pihak berwajib, yang kemudian menanyakan ihwal izin dan sebagainya.
Bahkan beredar kabar, klinik kecantikan tersebut bukan klinik ahli bedah. Beberapa dokter pun memberikan komentar, bahwa seharusnya operasi bedah seperti sedot lemak dilakukan oleh ahli bedah plastik.
Sehingga meminimalisir resiko kematian pada pasien, sebab proses sedot lemak cenderung berbahaya jika dilakukan oleh seorang dokter yang bukan ahli di bidangnya.
Dari data yang didapatkan Bali Politika, bahwa sedot lemak sama halnya seperti operasi pembedahan lainnya. Di mana bisa terjadi komplikasi saat proses operasi dilakukan.
Komplikasi itu seperti pendarahan berlebihan (hematoma), kematian jaringan (nekrosis), kemudian adanya gangguan lemak yang masuk ke aliran darah, dan tersangkut di pembuluh darah (fat clots).
Operasi sedot lemak juga dapat memicu komplikasi, yang menyebabkan adanya jaringan terlepas ke paru-paru. Bahkan hingga membuat gagal jantung.
Untuk itu, sangat disarankan proses operasi dilakukan oleh para ahli di bidangnya. Sehingga meminimalisir hal yang tidak diinginkan.
Kemudian cara terbaik untuk mengurangi lemak di dalam tubuh, adalah dengan olahraga dan diet seimbang, dengan tetap menjaga makro dan mikro nutrisi. (BP/OKA)