Ilustrasi: Renta Ivonne Dewi Arimbi Situmorang
Janabat Air Mata
sepertinya, kita berada di pagi yang sama
kita saling mendengar cicit burung gelatik
seekor gelatik yang kau dengar murni bersenandung lembab embun
namun, di telingaku gelatik itu berceracau dari lukisan anak kecil;
terbang menuju sangkar yang terbakar
di pertemuan pagi itu
mestinya kita saling menukar catatan kecil
aku menulis dengan telunjukku;
berkisah di tepi mimpimu aku menggigil
sementara kau menuliskan manuskrip mimpimu
dengan jari manismu yang terjamah cincin lain
saat remang memenuhi mataku
tak pernah khatam aku membacanya
bahkan di barzakh sekalipun
Tuhan lebih dulu menghisab airmataku
Lancaran, 2023
Batu Bintang
Sebuah alamat di kaki bukit
aku baca itu dari arah matahari terbit
Geladak di atas aliran sungai
dan kicau burung yang basah
Di depan rumah pada sebuah pagi
tampaklah halaman berlumut
namun di kursi ruang tamu
nasib-nasib tereja
Kira-kira mimpi semalam
telah bereinkarnasi menjadi embun
ataukah masih meramal bebintang
bersujud di tepi batu?
Pasean, 2024
Badur
Di sini aku belajar membaca angin
dari gesekan daun cemara
Kudengar pula jerit doa nelayan
yang terpancang di puncak tiang
Diam-diam telah tiada bekas di bibir pantai ini
tapi keringat nelayan tetaplah asin
Selembar layar menyetubuhi musim
bila dapur hanya menyisakan sesendok garam
Oh, Badur, aku pulang diiring gelombang
maka tertambatlah perahu dalam jiwaku:
Badainya lebih riuh
hingga aku tak mampu untuk berlabuh
Batu Putih, 2024
Mendorong Perahu
Mendorong perahu adalah upaya melarungkan nasib
pada badai yang asing
Sementara cakrawala yang kita pandangi di bibir pantai
tak pernah terlepas dalam bidik ramalan
Marilah kita tegakkan tiang perahu
karena nelayan di tengah laut
telah menyepakati nasibnya dengan angin:
Antara ia yang mati bernisan
atau yang pulang hanya sempalan tiang
Badur, 2024
Menawar Harga Ikan
: Di Pantai Badur
Tawarlah ikan ini yang layak saja, Sanati
Agar layarku tak lelah berkibar
dan tiang perahu tetap gagah
dengan bendera yang penuh kegembiraan
Tawarlah ikan ini yang layak saja, Sanati
Agar kematian ikan ini tak terlalu menyakitkan
dan aku bisa menukar keringat dengan garam
Tawarlah ikan ini yang layak saja, Sanati
Agar tubuhku yang mengigil
dapat kusembunyikan di tubuh istri
Guluk-Guluk, 2024
BIODATA
Ramli Q.Z. adalah nama pena dari Ramli Qamarus Zaman. Lahir di Sumenep, Jawa Timur, pada 2002. Mahasiswa Universitas Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Madura. Bergiat di organisasi Anasir (Aliansi pemuda pesisir). Beberapa tulisan puisi dan cerpennya telah termuat di berbagai media massa.
Renta Ivonne Dewi Arimbi Situmorang lahir di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, 21 September 1980. Dia belajar melukis secara otodidak menggunakan media kertas, batu, kayu, dan kanvas. Kini dia menetap Zaltbommel, Belanda. IG: @ivonnearimbi.