DENPASAR, Balipolitika.com– Dalam kondisi pasar yang volatile di tengah ketidakpastian ekonomi dan keuangan global, Bank BPD Bali berhasil membuktikan adaptibilitasnya terhadap kondisi pasar.
Kondisi ini tercermin dari penyaluran kredit di Triwulan 1 Tahun 2025 yang mencapai Rp23,3 triliun atau tumbuh 8,80 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Bahkan kinerja penyaluran kredit pada triwulan I 2025 melebihi target yang dirancang sebesar Rp23,03 triliun.
Menurut Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma dari seluruh kredit yang tersalurkan tersebut, share kredit produktif dibandingkan dengan kredit konsumtif telah mencapai 58,40 persen.
Di samping itu, share kredit kepada UMKM telah mencapai 50,86 persen atau mencapai Rp11,8 triliun atau tumbuh 11,33 persen (yoy).
Pencapaian ini tidak terlepas dari komitmen Bank BPD Bali mendukung UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Adapun penyaluran sementara di Triwulan 1 2025 untuk KUR Rp487,4 miliar atau sebesar 170,48 persen dari target.
Hal ini sejalan dengan visi Bank BPD Bali untuk menjadi bank yang kuat, berdaya saing tinggi, dan terkemuka dalam melayani UMKM serta berkontribusi bagi pertumbuhan perekonomian daerah yang berkelanjutan.
Bahkan komitmen ini berbuah penghargaan bagi Bank BPD Bali sebagai Bank Daerah Pendukung UMKM pada sebuah ajang yang diselenggarakan salah satu media nasional.
Selain KUR, Bank BPD Bali membantu UMKM naik kelas dengan menyediakan kredit Kusuma Sari.
Bank BPD Bali juga menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Badung melalui program Sidi Kumbara (Subsidi Kredit Usaha Mikro Badung Sejahtera).
Selain pencapaian kredit, dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Bank BPD Bali mencapai Rp33,66 triliun, melebihi target yang direncanakan sebesar Rp32,69 triliun.
Penghimpunan DPK tersebut tumbuh 9,67 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2024, mencapai Rp30,69 triliun.
Peningkatan kredit dan pendanaan bank telah mendorong peningkatan aset di mana Bank BPD Bali mencatatkan aset sebesar Rp39,46 triliun atau meningkat sebesar 10,05 persen dari sebelumnya pada Maret 2024 sebesar Rp35,86 triliun.
Laba yang berhasil dibukukan sebesar Rp329,06 miliar di mana perolehan laba ini lebih tinggi dari periode yang sama tahun 2024 yang mencapai Rp270,53 miliar.
Disamping itu, rasio keuangan juga terjaga dengan baik, dimana Rasio KPMM sebesar 25,14 persen, ROA sebesar 3,88 persen, ROE sebesar 30,13 persen, NIM sebesar 6,71 persen, NPL Gross sebesar 0,90 persen, dan BOPO sebesar 63,11 persen.
Dalam memberikan layanan kepada masyarakat, Bank BPD Bali di samping menerapkan prinsip kehati-hatian juga melakukan inovasi berkelanjutan dalam digitalisasi untuk memberikan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan dalam bertransaksi.
Merespons maraknya penipuan dengan modus phising yang beredar saat ini, Bank BPD Bali mengimbau masyarakat agar waspada terhadap berbagai informasi yang beredar melalui akun-akun media sosial dan tidak mudah percaya pada informasi yang didapatkan dari sumber tidak jelas.
Masyarakat harus selalu menjaga kerahasiaan data pribadi dan data perbankan kepada orang lain atau pihak yang mengatasnamakan Bank BPD Bali, termasuk tidak memberikan informasi data pribadi maupun data perbankan seperti nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, OTP, dan lainnya.
Patut dicatat, pastikan informasi yang didapat berasal dari sumber atau kanal informasi resmi Bank BPD Bali seperti website resmi www.bpdbali.co.id, media sosial resmi yang verified Instagram @bankbpdbali, Facebook PT Bank Pembangunan Daerah Bali, YouTube @bankbpdbali, email [email protected], live chat www.bpdbali.co.id, call center resmi Bank BPD Bali Call 1500 844. (bp/ken)