Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

cerpen

  • Sastra

    Pria yang Merindukan Prostatnya

    TIGA BULAN berlalu sejak semua romansa mesra serasa kecut bahkan menjadi pahit. Siang itu baru saja semua pil menyiksa dari…

    Selengkapnya »
  • Sastra

    Sujud Terakhir Sang Kepala Ganak

    DI KAMPUNG KAMI, nama Matjago sungguh populer. Tak kalah populernya dengan para pesohor dan elite politik yang sering berdebat kusir…

    Selengkapnya »
  • Sastra

    TIKUS-TIKUS LAIN

    AKHIRNYA petani Dusun Biling Monte bisa bernafas lega, sebab hama tikus yang sekian lama meneror lahan mereka telah berhasil ditumpas.…

    Selengkapnya »
  • Sastra

    Guru Besar Mars dan Ajaran Sang Agung

    DARATAN MARS saat ini tengah mengalami krisis iklim. Jarak matahari dengan Mars semakin berdekatan, sekitar lima puluh mil lebih dekat…

    Selengkapnya »
  • Sastra

    Mayat di Musim Banjir

    TIGA HARI ini kami dapat kiriman istimewa. Pertama, dikirimi bangkai anjing. Tubuhnya masih utuh, kelihatannya anjing mahal sejenis chow-chow. Gempal…

    Selengkapnya »
  • Sastra

    Usaha Seorang Lelaki untuk Membunuh Keinginannya yang Berlebih

    ADZAN ashar sudah berkumandang hampir satu jam yang lalu. Namun, aku masih menatap hamparan langit jingga di ufuk barat. Matahari…

    Selengkapnya »
  • Sastra

    PULANG

    DUNIA TERASA cepat berputar, tak bisa dipungkiri, anak-anak sekarang lompatannya jauh melebihi kita. Seperti itulah kisah yang pernah terjadi. Hari…

    Selengkapnya »
  • Sastra

    DI BALIK LOTEK ATAH

    ENTAH ke sekian kalinya kau selalu berhenti di warung itu. Warung yang tak jauh dari sungai yang airnya deras mengalir.…

    Selengkapnya »
  • Sastra

    Penebuk 

    MALAM di Desa Lilot berubah menjadi sangat mencekam. Matahari selalu pamit dengan rasa waspada yang tak tertahankan. Jadwal mengaji anak-anak…

    Selengkapnya »
  • Sastra

    API DI AIR MATA MAENA

    MENDADAK gaji Pardi berkurang. Hanya dua juta lima ratus ribu, padahal sebelumnya tiga juta perbulan. Pada Maena, isterinya, ia beralasan…

    Selengkapnya »
Back to top button

Konten dilindungi!