BALI, Balipolitika.com – Bibit Siklon 92S dan gelombang Madden-Julian Oscillation (MJO), menjadi penyebab utama hujan lebat dan angin kencang melanda Bali.
Menurut BMKG, bibit siklon ini memicu hujan sedang hingga lebat dengan angin kencang dan petir di Bali.
Dampak dari bibit siklon ini juga menyebabkan bencana banjir, di beberapa wilayah di Bali. Selain itu, MJO juga berperan dalam meningkatkan intensitas hujan dan angin kencang di Bali.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem, akibat bibit siklon ini. Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti instruksi dari pemerintah setempat.
Bibit Siklon 92S dan Madden-Julian Oscillation (MJO) terbentuk karena beberapa faktor:
Faktor Pembentukan Bibit Siklon 92S
1. Perubahan suhu permukaan laut: perubahan suhu permukaan laut yang signifikan dapat memicu pembentukan bibit siklon.
2. Kondisi atmosfer yang tidak stabil: kondisi atmosfer yang tidak stabil dapat memicu pembentukan awan dan badai.
3. Pengaruh angin: angin yang berhembus dengan kecepatan yang cukup dapat memicu pembentukan bibit siklon.
Faktor Pembentukan Madden-Julian Oscillation (MJO)
1. Perubahan suhu permukaan laut di Samudra Hindia: perubahan suhu permukaan laut di Samudra Hindia dapat memicu pembentukan MJO.
2. Kondisi atmosfer yang tidak stabil di atas Samudra Hindia: kondisi atmosfer yang tidak stabil di atas Samudra Hindia dapat memicu pembentukan MJO.
3. Pengaruh angin: angin yang berhembus dengan kecepatan yang cukup dapat memicu pembentukan MJO.
Interaksi antara Bibit Siklon 92S dan MJO
1. Pengaruh MJO terhadap pembentukan bibit siklon: MJO dapat memicu pembentukan bibit siklon dengan meningkatkan kelembaban dan suhu permukaan laut.
2. Pengaruh bibit siklon terhadap intensitas MJO: Bibit siklon dapat meningkatkan intensitas MJO dengan memicu pembentukan awan dan badai.
Interaksi antara bibit siklon 92S dan MJO dapat menyebabkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan banjir.
Tetap waspada ya!
(BP/OKA)