BALI, Balipolitika.com – Hingga saat ini 30 orang korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, masih dalam proses pencarian SAR, Basarnas dan tim gabungan.
Baru 35 orang korban yang berhasil tertemukan, 6 di antaranya meninggal dunia. Sisanya masih dalam tahap pencarian.
Semoga saja ada titik terang, sehingga korban lainnya bisa segera ketemu. Saat ini giat pendataan korban Kapal Penyeberangan KMP Tunu Pratama Jaya masih terus berlangsung di ruang VIP ASDP Gilimanuk untuk memastikan perkembangan jumlah maupun kondisi korban.
Sebagaimana Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy dalam keterangan kepada awak media di Bali mengenai perkembangan evakuasi korban KMP Tunu Pratama Jaya, Kamis (3/7)
“Pencarian korban oleh Tim Gabungan sampai saat ini masih terus berlangsung baik menggunakan kapal laut maupun menyisir perairan di sepanjang pantai Gilimanuk,” jelas Kabid Humas Polda Bali.
Polda bali menyampaikan duka cita atas musibah ini, kepada keluarga korban dan berharap tidak ada lagi korban meninggal dunia serta kejadian tak berulang.
“Peristiwa ini tentunya membawa duka yang mendalam bagi kita semua terutama bagi korban dan keluarga korban, namun kita berharap agar korban tidak bertambah lagi,” ungkap Kombes Pol Sandy.
Peristiwa tenggelamnya kapal penyeberangan tersebut terjadi pada Rabu (2/7) sekitar pukul 23.15 WIB atau Kamis (3/7) pukul 00.15 Wita.
Piket Syahbandar menyampaikan informasi bahwa terjadi kapal tenggelam di Perairan Ketapang-Banyuwangi, Jawa Timur dengan posisi titik Koordinat -08°09.371′, 114°25, 1569′. Kapal yang tenggelam KMP Tunu Pratama Jaya dengan nakhoda atas nama Agus Slamet, pada saat melakukan pelayaran dari Pelabuhan LCM Ketapang menuju Pelabuhan LCM Gilimanuk.
Kapal penyeberangan tersebut membawa penumpang 63 orang terdiri dari 53 penumpang dan 12 ABK dan membawa muatan kapal berupa sepeda motor 1 Unit, mobil pribadi 4 unit, pikap 3 unit, truk sedang 3 unit, truk besar 3 unit, tronton 8 unit.
Kabid Humas Polda Bali menjelaskan, berdasarkan laporan tersebut Tim SAR gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, Basarnas dan BPBD Jembrana termasuk relawan dari nelayan sekitar terus bergerak melakukan pencarian penumpang yang belum tertemukan. (BP/OKA)