DENPASAR, Balipolitika.com– Sebanyak 1.000 ahli farmasi se-Bali mengikuti seminar bertema “Hypno Parenting untuk Generasi Emas: Strategi Meningkatkan Kesehatan Mental dan Kecerdasan Anak” yang digelar oleh Pengurus Daerah Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PD PAFI) Bali di Hotel Neo Denpasar, Jumat, 27 Juni 2025.
Kegiatan ini diselenggarakan secara hybrid dan menghadirkan narasumber utama Avifi Arka, Ph.D., pakar hipnoterapi dari LPK Olah Pikir (LOA) Indonesia, satu-satunya lembaga pelatihan bidang hipnosis terakreditasi.
Seminar juga menghadirkan topik tambahan tentang regulasi terbaru di bidang kefarmasian, termasuk pembahasan seputar Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP) bagi tenaga farmasi.
Diketahui, Avifi merupakan pejuang yang mengantar keilmuan hipnosis melembaga di Kemenkes, Kemenaker, BNSP, dan Kemendikdasmen.
Ia pun menyoroti pentingnya pendekatan hipnoterapi dan hypno parenting sebagai upaya konkret menjaga kesehatan mental, terutama pada anak-anak dan remaja.
Avifi menyebutkan bahwa angka bunuh diri di Bali saat ini tergolong paling tinggi di Indonesia. Menurutnya hal ini menjadi alarm serius bagi masyarakat dan pemerintah daerah.
“Bali saat ini menghadapi darurat kesehatan mental. Data menunjukkan Bali mencatat tingkat bunuh diri (bundir) tertinggi secara nasional,” ungkapnya.
Mengacu pada data Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Polri dan laporan media lokal, sepanjang 2023 tercatat 135 kasus bunuh diri di Bali yang berarti terdapat sekitar 3,07 kasus per 100.000 penduduk.
Sementara pada tahun 2024, hingga akhir tahun, jumlahnya masih tinggi, yakni 95 kasus, dan dalam tiga bulan pertama 2025 sudah ada 31 kasus.
“Ini bukan lagi sekadar angka. Ini krisis nyata. Apalagi di lingkungan pendidikan Indonesia heboh dengan adanya ratusan anak SMP di Bali yang belum bisa membaca. Itu bukan hanya masalah akademik pada anak dan remaja Bali, tapi juga indikasi tekanan psikologis yang tidak kecil,” kata Avifi.
Selain itu, Avifi juga menyoroti kondisi para ahli farmasi yang cenderung mengalami burnout akibat tekanan pekerjaan tinggi, ritme kerja yang padat, serta kurangnya perhatian terhadap kesehatan mental tenaga kesehatan itu sendiri.
Hipnoterapi, menurutnya, bisa menjadi salah satu metode efektif untuk meredakan stres dan mengembalikan fokus serta motivasi kerja.
Melihat perlunya penguatan mental kepada generasi muda Bali, IHC, dan LOA Indonesia siap melakukan sosialisasi rutin Hipnoterapi baik secara kelembagaan maupun kolaborasi dengan pemerintah maupun organisasi kemasyarakatan di Bali.
Seminar ini mendapat antusiasme tinggi dari peserta karena selain materi yang bermanfaat, peserta juga memperoleh satuan kredit profesi (SKP) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Kolegium Farmasi Indonesia, Prof. Dr. apt. Dyah Aryani Perwitasari, M.Si., Ph.D., FISQua, serta Ketua PD PAFI Bali, Apt. Dewa Gede Juli Sarjana, S.Farm., S.E. Kegiatan juga dihadiri oleh para pengurus Dewan Pengawas PAFI Bali dan Ketua PC PAFI dari seluruh kabupaten/kota di Bali.
Menurut penyelenggara acara, kegiatan ini diharapkan menjadi momentum untuk menyelaraskan pemahaman ahli farmasi terhadap pentingnya kesehatan mental. (bp/ken)