JAKARTA, Balipolitika.com– Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat beberapa kejadian bencana di tanah air pada Minggu, 1 Juni 2025.
Berdasarkan laporan yang diterima BNPB, kejadian bencana masih didominasi oleh fenomena hidrometeorologi basah seperti angin kencang dan curah hujan tinggi di sejumlah daerah.
Kejadian pertama dilaporkan dari wilayah barat Indonesia, tepatnya di Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh.
Hujan deras disertai angin kencang yang melanda beberapa wilayah di Kabupaten Aceh Tenggara pada Jumat, 30 Mei 2025 pukul 19.30 WIB telah mengakibatkan kerusakan di sejumlah permukiman warga dan fasilitas umum.
Cuaca ekstrem tersebut terjadi secara tiba-tiba dan memicu kepanikan warga di beberapa kecamatan yang terdampak.
Berdasarkan laporan yang di himpun BNPB, bencana tersebut berdampak pada tiga kecamatan dan lima desa, yakni Kecamatan Babussalam di Desa Batumbulan Baru dan Desa Alas Merancar, Kecamatan Badar di Desa Kuta Tinggi, serta Kecamatan Deleng Pokhisen di Desa Kaya Pangur dan Desa Beriring Naru.
Hembusan angin kencang dan hujan lebat merusak 18 unit rumah warga, sementara akses jalan umum serta jaringan kabel listrik PLN juga turut terdampak.
Sebanyak 18 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 80 jiwa terpaksa mengungsi ke rumah kerabat terdekat untuk sementara waktu.
Proses pendataan masih terus dilakukan oleh petugas terkait untuk memastikan jumlah korban terdampak dan kerusakan yang terjadi.
Upaya penanganan tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tenggara segera turun ke lapangan untuk meninjau langsung wilayah yang terdampak serta melaksanakan kaji cepat guna menentukan langkah penanganan lebih lanjut.
Tim juga turut berkoordinasi dengan aparat desa dan instansi terkait guna memastikan kebutuhan dasar para penyintas terpenuhi.
Hingga Jumat malam pukul 23.00 WIB, jaringan listrik yang sempat padam telah kembali aktif, dan kondisi di lapangan dilaporkan telah berangsur kondusif pada Sabtu, 31 Mei 2025 pukul 12.00 WIB.
BPBD Aceh Tenggara akan terus melakukan pemantauan dan koordinasi lintas sektor untuk mendukung pemulihan pasca-bencana.
Berpindah ke wilayah Provinsi Sumatera Utara, kejadian angin kencang juga dilaporkan di Kabupaten Deli Serdang.
Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Kutalimbaru pada Jumat, 30 Mei 2025 pukul 16.00 WIB menyebabkan tumbangnya sejumlah pohon besar yang menimpa permukiman warga dan jaringan kabel listrik PLN. Kejadian ini berdampak langsung pada warga Kelurahan Kual Lau Bicik.
Sebanyak delapan KK dilaporkan terdampak akibat kejadian tersebut.
Pohon tumbang menyebabkan kerusakan pada delapan unit rumah warga dalam kategori rusak ringan serta berdampak pada satu fasilitas umum dan jaringan kabel listrik yang mengakibatkan gangguan kelistrikan di sekitar lokasi.
Merespons kejadian ini, BPBD Kabupaten Deli Serdang segera berkoordinasi dengan pemerintah setempat dan melakukan asesmen di lapangan.
Pembersihan lokasi bencana dilakukan bersama unsur lintas sektor, termasuk BPBD, Camat Kutalimbaru, Kasi Trantib, Kasi Kebersihan, Kapolsek Kutalimbaru, Babinsa, Kepala Desa Kual Lau Bicik, Kepala Dusun I dan III, PLN, serta FKDM.
Kondisi di lokasi kejadian telah berangsur membaik. Upaya pembersihan pohon tumbang dan perbaikan fasilitas terdampak masih berlangsung dengan dukungan berbagai pihak.
Sementara itu, dari kawasan timur Indonesia, banjir terjadi di Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan, akibat meluapnya drainase permukiman.
Hujan deras dengan intensitas tinggi kembali melanda Kabupaten Enrekang pada Sabtu, 31 Mei 2025 sekitar pukul 15.30 Wita yang mengakibatkan meluapnya drainase di kawasan permukiman padat penduduk.
Luapan air mengakibatkan banjir di tiga wilayah administrasi, yakni Kelurahan Puserren, Kelurahan Juppandang, dan Desa Karueng di Kecamatan Enrekang.
Sebanyak 49 KK terdampak akibat peristiwa ini, dengan total 43 unit rumah warga yang terendam.
Tak hanya itu, enam fasilitas kantor pemerintahan turut terdampak banjir, termasuk Kantor Camat, Kantor Polisi, Kantor Kodim, Kantor Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan, Kantor Inspektorat, serta Kantor Dinas Kesehatan.
BPBD Kabupaten Enrekang telah melakukan langkah cepat dengan mengerahkan tim untuk melakukan assessment di lokasi terdampak, serta menjalin koordinasi dengan pemerintah setempat untuk penanganan lebih lanjut.
Kondisi cuaca di lokasi masih dilaporkan hujan dengan intensitas sedang, yang berpotensi memperlambat proses penanganan di lapangan.
BPBD dan unsur terkait terus bersiaga untuk memastikan keselamatan warga dan meminimalkan dampak lanjutan.
Di wilayah lain, tepatnya di Provinsi Sulawesi Tengah, bencana banjir kembali terjadi di Kabupaten Parigi Moutong.
Bencana banjir yang melanda lima desa di wilayah Kecamatan Moutong, Kabupaten Parigi Moutong.
Kejadian ini berlangsung pada Minggu, 1 Juni 2025 sekitar pukul 06.00 Wita menyusul hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut dengan intensitas tinggi.
Akibat hujan deras tersebut, Sungai Moutong meluap dan menyebabkan banjir yang merendam pemukiman warga di Desa Moutong Tengah, Moutong Utara, Moutong Timur, Moutong Barat, serta Desa Lobu.
Luapan air sungai tidak dapat terbendung dan menggenangi rumah-rumah warga, menyebabkan kepanikan dan kerusakan di sejumlah titik permukiman.
Pendataan rinci terkait dampak terhadap rumah dan infrastruktur masih dalam proses.
Menanggapi kejadian ini, BPBD Kabupaten Parigi Moutong segera melakukan langkah-langkah penanganan awal dengan berkoordinasi bersama aparat desa setempat.
Unsur yang turut serta dalam penanganan darurat ini meliputi TRC BPBD Kabupaten Parigi Moutong, aparat desa di masing-masing lokasi terdampak, serta partisipasi aktif dari masyarakat sekitar.
Saat ini, kondisi banjir dilaporkan belum surut, dan wilayah-wilayah terdampak masih berada dalam keadaan darurat. TRC BPBD Kabupaten Parigi Moutong berada di lokasi kejadian melakukan pendataan di lapangan sekaligus memprioritaskan kebutuhan evakuasi warga yang berada di lokasi-lokasi berisiko tinggi.
BNPB mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap potensi banjir dan angin kencang akibat hujan deras dan cuaca ekstrem meski sudah memasuki musim kemarau. (bp/ken)