MATARAM, Balipolitika.com– BNPB bersama dengan pemerintah daerah setempat melakukan penanaman pohon di kawasan Pantai Loang Baloq, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat, 25 April 2025.
Ribuan pohon akan ditanam di beberapa titik lokasi rawan tsunami.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menanam sebanyak 2.850 pohon sebagai bentuk mitigasi vegetasi.
Penanaman akan dilakukan secara bertahap di 15 titik di mana hal itu merupakan rangkaian penyelenggaraan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2025 yang dipusatkan di Kota Mataram, NTB.
Pada kesempatan itu Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto menanam pohon cemara udang di pinggir pantai Loang Baloq.
“Penanaman pohon juga sebagai bentuk melestarikan alam,” tambah Kepala BNPB yang didampingi Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal dan Wali Kota Mataram Mohan Roliskana.
Sementara itu, Wali Kota Mataram menyampaikan hari ini merupakan ikhtiar bagi setiap pihak, khususnya masyarakat Mataram.
Menurut Mohan, hal tersebut sebagai pondasi dalam menjaga ekosistem pantai yang panjangnya sampai 9,1 km di garis pantai yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia.
“Dengan penanaman pohon ini semoga jadi ikhtiar ini agar bisa menjaga keselamatan dan ketangguhan masyarakat,” ujar Wali Kota.
Penanaman pohon sepanjang pantai di wilayah NTB tersebut sejalan dengan Indonesia Disaster Resilience Initiative Program atau IDRIP yang memfokuskan terhadap ancaman bahaya gempa bumi dan tsunami.
Sementara itu, dalam penyediaan dan penanaman pohon ini, BNPB bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup tingkat provinsi dan Kota Mataram serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat.
Lebih dari 2.800 pohon yang akan ditanam merupakan jenis cemara udang.
Puncak HKB 2025 akan berlangsung di Gedung Aula Graha Bhakti Praja, Kantor Gubernur NTB, pada esok hari, Sabtu, 26 April 2025.
Pemukulan kentong akan menandai dimulainya latihan atau simulasi kesiapsiagaan serentak di seluruh Indonesia.
Pemilihan Kota Mataram sebagai tuan rumah penyelenggaraan HKB tahun ini dilatarbelakangi peristiwa bencana di NTB dan kepemimpinan yang ditunjukkan kepala daerah baik di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
“Nah Provinsi NTB sebagai salah satu provinsi yang pernah mengalami beberapa kali kejadian gempa bumi, di bawah kepemimpinan Gubernur, Bapak Lalu Muhammad Iqbal, dan kepala daerah bupati dan walikota yang menyadari hal itu, makanya di tahun 2025 HKB dipusatkan di Provinsi Nusa Tenggara Barat,” ungkap Kepala BNPB dalam keterangan persnya.
Sebelum penanaman pohon, BNPB bersama dengan pemerintah daerah setempat menyelenggarakan HaKaBe Run 2025 yang diikuti 700 pelari.
Rute yang dilalui sejauh 5 km yang mensimulasikan sebagai langkah kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman bahaya tsunami. (bp/ken)