BALI, Balipolitika.com – Desa Adat Besakih menggelar upacara prayascita (pembersihan) secara niskala di kawasan bencingah Pura Agung Besakih, Kabupaten Karangasem, Selasa (15/4/2025).
Hal ini menyusul pemukulan oleh seorang pemedek, di sela-sela upacara Ida Bhatara Turun Kabeh.
Bendesa Adat Besakih, Jro Mangku Widiartha mengatakan, pihaknya bersama beberapa pihak terkait seperti prajuru Desa Adat, perbekel, pecalang, pemangku dan yang lainnya telah melaksanakan paruman atau rapat untuk menindaklanjuti kejadian pemukulan tersebut.
Dari hasil paruman tersebut, tidak hanya sepakat membawa kasus ini ke ranah hukum. Namun juga akan ada upacara prayascita di lokasi kejadian.
“Dari hasil paruman keputusan untuk melaksanakan upacara pemrayascita atau pembersihan di tempat kejadian dengan menggunakan sarana pecaruan manca sata yang akan kami laksanakan sore hari ini (kemarin),” kata Widiartha, Selasa (15/4/2025).
Selain upaya pembersihan itu, untuk mengembalikan kesucian Pura Besakih. Terlebih pemukulan membuat pacalang mengalami luka memar. Dirinya juga akan mengawal proses hukum kasus tersebut.
“Kami sangat berharap kasus pemukulan ini bisa segera dalam proses sesuai dengan hukum yang berlaku. Sehingga kejadian seperti ini jangan sampai terulang kembali untuk ke depannya,” ujar Widiartha.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang pecalang Desa Adat Besakih mengalami pemukulan oleh seorang pemedek di areal Bencingah Pura Agung Besakih, Senin (14/4).
Akibat kejadian tersebut, pecalang yang bernama I Nengah Wartawan mengalami luka memar pada wajahnya.
Kejadian pemukulan ini terjadi saat pecalang memberikan arahan di pintu keluar areal Bencingah Agung, serangkaian upacara Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Besakih.
Kapolsek Rendang, Kompol I Made Berata mengatakan, hingga Senin malam (14/4/2025) pihaknya masih meminta keterangan korban dan saksi terkait peristiwa tersebut.
Korban juga telah menjalani visum, serta rekaman CCTV yang menunjukan kejadian penganiaan itu juga telah polisi amankan.
Motif dari kejadian penganiayaan itu, karena pelaku tersinggung saat pecalang mengarahkan untuk ke arah kanan (barat) Bencingah Besakih saat hendak pulang.
Informasi yang beredar pelaku telah teramankan di Polsek Rendang. “Pelaku tersingung karena suruhan belok ke kanan di bencingan, karena anggapan jauh,” ungkap Berata. (BP/OKA)