BADUNG, Balipolitika.com – Gegerkan penumpang dan kondektur Perusahaan Otobus (PO) di Terminal Tipe A Mengwi, dengan adanya penumpang yang mendadak jatuh dan meninggal dunia.
Kejadian tewas tiba-tiba ini, saat sedang menunggu bus untuk berangkat ke luar Bali pada Sabtu (5/4/2025). Penumpang bernama Nurul Mustofa (38) asal Dusun Uranggantung, Desa Jarit, Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur itu awalnya duduk biasa menanti kedatangan bus.
Sekitar pukul 09.00 WITA, bus tiba di Terminal Tipe A Mengwi. Bus dengan PO Gunung Harta itu berhenti untuk menaikan penumpang.
Saat di parkiran keberangkatan, sopir dan kondektur turun dari bus sambil mencari penumpang bersama dengan pegawainya yang bernama I Putu Raka Puja Artha. Saat turun Puja Artha melihat Mustofa mengecek tiket keberangkatan.
Mustofa akhirnya naik ke dalam bus, pengantaran oleh Sugeng Karnoto yang merupakan sopir bus. Tidak hanya itu sejumlah barang-barangnya juga terbantu masuk ke bagasi bus.
Saat itu, Mustofa memilih duduk di jok paling belakang sambil menunggu bus akan berangkat menuju Lumajang.
Sementara sopir dan kondektur bus berkumpul di depan bus, sambil menunggu dan mencari penumpang yang lain, karena waktu keberangkatan bus pada pukul 13.00 WITA.
Namun, sekitar pukul 12.00 WITA, ada seorang penumpang di bawah berteriak, yang mengatakan ada yang jatuh di belakang. Mendengar teriakan penumpang, kondektur dan sopir menghampiri Mustofa dan memanggil petugas yang berada di Terminal Mengwi untuk pertolongan.
Dengan cepat, penumpang yang jatuh itu terbawa ke Rumah Sakit Kapal menggunakan mobil ambulans yang siaga di Terminal Mengwi.
Namun sesampai di Rumah Sakit, penumpang tersebut ternyata meninggal dunia. Kasi Humas Polres Badung, Ipda Putu Sukarma menyebutkan, dari hasil pemeriksaan identifikasi Polres Badung, pada penumpang ada luka lecet pada kening kiri.
Begitu juga kedua lubang hidung mengeluarkan darah. “Gigi pada bagian depan juga patah. Mungkin karena jatuh di dalam bus. Namun tidak ada tanda kekerasan,” ucapnya Minggu (6/4/2025).
Kendati demikian, dugaan sementara penumpang tersebut terkena serangan jantung. Bahkan pihak keluarga menolak jika jenazahnya autopsi. “Jadi keluarganya sudah ke sini, dan menerima kematian almarhum, dengan tidak memberikan untuk autopsi,” kata dia. (BP/OKA)