DENPASAR, Balipolitika.com– Gubernur Bali periode 2025-2030, Wayan Koster memastikan bahwa seluruh kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDI Perjuangan di Bali akan mengikuti retret kepemimpinan pada gelombang kedua.
Hal ini menegaskan bahwa tidak ada perpecahan atau ketidakharmonisan di internal kader PDI Perjuangan Bali.
“Kami tetap solid. Kepala daerah dan wakil kepala daerah dari PDIP di Bali akan mengikuti retret gelombang kedua sesuai jadwal yang telah ditentukan. Masih menunggu selesai proses gugatan sebanyak 40 kepala daerah di MK. Setelah itu semua kepala daerah dan wakil kepala daerah Provinsi Bali dari PDI Perjuangan dipastikan ikut acara retret pada gelombang ke-2,” tegas Gubernur Wayan Koster, Rabu, 26 Februari 2025.
Gubernur Bali Wayan Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini pun menegaskan bahwa partisipasi kepala daerah PDI Perjuangan Bali dalam retret ini adalah bentuk kedisiplinan dan komitmen terhadap penguatan kepemimpinan daerah.
“Kami selalu patuh pada arahan partai dan siap menjalankan tanggung jawab kami untuk rakyat Bali,” pungkasnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri karena telah mendukung kadernya untuk ikut serta dalam retret.
Bima Arya menyebut bahwa dari 10 kepala daerah yang belum mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, 9 di antaranya berasal dari Bali, termasuk gubernur, serta satu kepala daerah dari Asmat.
“Para kepala daerah yang belum sempat ikut akan mendapatkan kesempatan di gelombang kedua. Kami mengapresiasi dukungan Ibu Megawati yang memastikan seluruh kader PDIP tetap berkomitmen mengikuti pembekalan ini,” ujar Bima Arya.
Bima Arya juga menjelaskan bahwa retret gelombang kedua kemungkinan akan digelar dengan format lebih sederhana dan lokasinya tidak lagi di Akmil Magelang.
“Mungkin di Jakarta, mungkin juga di kantor BPSDM Kemendagri. Setelah Lebaran akan diputuskan,” tambahnya. (bp/ken)