DENPASAR, Balipolitika.com– Presiden ke-8 Republik Indonesia, Prabowo Subianto mengabarkan kepada dunia internasional bahwa Provinsi Bali akan segera memiliki bandara udara baru di Kabupaten Buleleng.
Kabar bahagia itu antara lain dimuat oleh media internasional The Straits Times edisi Minggu, 27 Oktober 2024 berjudul “Long-delayed project to build second airport in Bali revived”.
The Straits Times adalah koran berbahasa Inggris yang berbasis di Singapura dan dimiliki oleh Singapore Press Holdings (SPH).
Dibeberkan bahwa proyek bandara kedua di Bali yang sudah lama tertunda akan dilanjutkan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Dirgayuza Setiawan menjelaskan politisi senior sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang baru dilantik tersebut mendukung penuh proyek pembangunan bandara kedua di Bali.
“Pak Prabowo ingin proyek ini didukung,” kata Dirgayuza Setiawan.
Setelah bertahun-tahun tertunda, terimbas inklusi dan eksklusi dari daftar panjang proyek nasional serta perdebatan mengenai lokasi bandara di Bali Utara, konstruksi proyek ini akan kembali dilakukan.
Sebagaimana diketahui bahwa konstruksi bandara di Bali Utara ditunda secara resmi sebelumnya.
Presiden Joko Widodo juga sudah mengecualikan Bandara Bali Utara dari daftar proyek strategis nasional.
Diketahui juga bahwa Panji Sakti Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo, Presiden Direktur Bandara Internasional Bali Utara menyatakan bahwa proyek pengembangan bandara di Buleleng akan dilanjutkan setelah beberapa tahun tertunda.
Gayung bersambut, penegasan bahwa Bandara Internasional Bali Utara merupakan harga mati alias dipastikan dibangun di Kabupaten Buleleng menjadi salah satu program Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Nomor Urut 01, Made Muliawan Arya, S.E., M.H. dan Putu Agus Suradnyana, S.T. (Mulia-PAS) di Pilgub Bali 2024.
“Yang pasti bandara akan ada di Buleleng. Kalau bisa di Kubutambahan,” ujar Made Muliawan Arya atau yang akrab disapa De Gadjah dalam kampanye baru-baru ini di Buleleng.
De Gadjah mengatakan bandara yang menjadi program nasional akan menjadi konsentrasinya bersama dengan PAS serta Sugawa-Suardana selaku Bupati dan Wakil Bupati Buleleng nantinya demi menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi antara Bali Utara dan Bali Selatan.
Dengan optimisme tinggi De Gadjah membeberkan bahwa dirinya bertugas mencari uang dan persetujuan ke Prabowo Subianto selaku Presiden RI ke-8 berkaitan dengan pembangunan bandara di Buleleng.
Dengan tegas dikatakannya, pembangunan kesehatan, budaya, pendidikan, pertanian, dan ekonomi di Buleleng akan berjalan lancar apabila kepemimpinan berjalan satu jalur, baik dari pusat, provinsi, hingga tingkat kabupaten.
Apalagi terpilihnya Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming menjadi momentum Buleleng untuk mewujudkan cita-citanya itu karena Sang Presiden juga menjanjikan hadirnya Bandara Internasional Bali Utara kepada masyarakat Bali, khususnya Buleleng.
Lokasi bandara sebelumnya sempat dipindahkan ke wilayah Buleleng barat dari wilayah Kecamatan Kubutambahan.
Mengingat ada masalah tanah di Kubutambahan, namun yang muncul di Buleleng barat malah pelestarian lingkungan sebab terdapat Taman Nasional Bali Barat sehingga sempat ada upaya penghapusan bandara Buleleng dari RTRW Provinsi Bali.
“Makanya harus satu jalur. Bukan kepentingan partai, ini perjuangan masyarakat Buleleng. Saya tidak nyindir bansos, tapi saya tanya ke masyarakat pilih bandara atau bansos? Sekarang kan masyarakat yang menilai, memilih,” lanjutnya.
”Prabowo-Gibran sangat jelas memerintahkan kepada De Gadjah. Begitu menang, segera rancang dan laksanakan pembangunan bandara di Bali utara,” terang Calon Bupati Buleleng, I Nyoman Sugawa Korry. (bp/ken)