BADUNG, Balipolitika.com– Acara bertajuk “Peradi Peduli, Pelepasan Tukik dan Bersih-bersih Pantai, Save and Clean” digelar di Pantai Muaya, Jimbaran, Sabtu, 7 Desember 2024.
Momen spesial ini digelar sebagai bentuk ucapan terima kasih atas suksesnya Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Perhimpunan Advokat Indonesia bertema “Penguatan Peradi sebagai State Organ dan Satu-satunya Organisasi Advokat Indonesia” 5-6 Desember 2024 di Hotel Interconental, Jimbaran, Bali.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) periode 2020-2025 Otto Hasibuan didampingi Ketua Panitia Rakernas Peradi 2024, I Nyoman Budi Adnyana, serta jajaran melepas 24 ekor tukik sebagai simbol kepedulian terhadap pelestarian satwa langka tersebut.
“Usai rakernas, kami juga memikirkan tentang pelestarian lingkungan. Green ya. Jadi kita harus selalu berupaya melestarikan lingkungan yang ada di sekitar kita. Khusus di Bali ini, kami memberikan perhatian bahwa sekarang ini kita harus melindungi penyu. Tadi kami melepaskan tukik, anak penyu itu di pantai pas hujan-hujan dengan harapan tentunya bisa berkembang biak. Harapan kami masyarakat yang lain bisa melakukan hal sama dan ini sebagai simbol pergerakan agar semua masyarakat yang ada di mana pun ikut melestarikan lingkungan sekitar kita, termasuk penyu. Jadi tidak akan mengonsumsi penyu itu, melindunginya supaya alam kita menjadi lestari,” ujar Otto Hasibuan.
Imbuh Otto Hasibuan, Peradi Peduli juga konsisten bergerak untuk meringankan beban-beban masyarakat yang tertimpa bencana alam selain memaksimalkan pro bono, yakni pemberian layanan hukum secara cuma-cuma kepada masyarakat miskin atau organisasi nirlaba yang membutuhkan.
“Peradi tidak hanya peduli soal hukum, kita juga selama ini peduli tentang bencana alam, kita menyalurkan bantuan-bantuan kepada korban bencana alam, antara lain di Cianjur, di Padang, di Yogya, selalu kami ikut dan sekarang kita mulai melestarikan lingkungan,” ungkap advokat sekaligus pebisnis kelahiran Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, 5 Mei 1959 itu.
“Saya berterima kasih kepada seluruh teman-teman Peradi se-Indonesia yang memberikan perhatian juga terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup. Mudah-mudahan masyarakat juga ikut tergugah hatinya dengan apa yang kami lakukan ini dan ikut bersama-sama kami melestarikan lingkungan di Bali dan mana pun di pelosok dunia ini,” tutup Otto Hasibuan.
Ketua Panitia Rakernas Peradi 2024, I Nyoman Budi Adnyana menambahkan 24 ekor tukik yang dilepasliarkan di Pantai Muaya, Jimbaran diperoleh dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Bali.
Disinggung soal situasi Pantai Muaya yang dipenuhi sampah saat pelepasan tukik berlangsung, I Nyoman Budi Adnyana menyebut pihak panitia sudah berulang kali melakukan pembersihan, namun sampah kiriman kembali memenuhi areal tersebut.
“Kita sudah bersihkan, tapi datang lagi sampahnya. Kita tiga kali sudah bersihkan dari pagi,” ungkapnya.
“Itu harus menjadi perhatian bersama. Tadi Pak Budi sudah menyampaikan kepada saya, sudah dari pagi dibersihkan. Hitungan kira-kira setengah jam sudah datang lagi. Dibersihkan lagi, datang lagi. Ini harus menjadi perhatian seluruh pihak. Ini bukan persoalan sampah di sini. Kalau saya lihat masyarakat di sini cukup taat. Tapi ini sampah datang dari laut,” tandas Otto Hasibuan. (bp/ken)