TRANSPARANSI: De Gadjah vs Wayan Koster soal proyek Tol Mengwi. (Ilustrasi: Gung Kris)
DENPASAR, Balipolitika.com- Pasca berlangsungnya debat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bali 2024 terakhir oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Calon Gubernur (Cagub) Bali nomor urut 1, Made Muliawan Arya menantang Cagub Bali nomor urut 2, Wayan Koster, buka-bukaan terkait proyek jalan tol Mengwi-Gilimanuk, kemarin, Rabu, 20 November 2024.
Bukan tanpa alasan, Made Muliawan Arya alias De Gadjah mempertanyakan transparansi dan akuntabilitas proyek yang disebut-sebut masuk ranah hukum hingga dilimpahkan ke Bareskrim Mabes Polri tersebut.
“APBD di masa saudara sebelumnya menunjukkan anggaran yang sangat minim untuk pelayanan dasar. Anggaran pertanian hanya Rp800 juta, dan bantuan subak bahkan turun drastis dari Rp50 juta menjadi Rp10 juta per tahun. Bagaimana saudara memastikan proyek besar seperti ini bebas dari KKN?” tegas De Gadjah,
De Gadjah menegaskan, pemerintah seharusnya fokus memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur pertanian, sebelum memprioritaskan megaproyek seperti jalan tol.
Ia juga menyoroti kebijakan likuidasi Perusahaan Daerah (Perusda) Bali dan pembentukan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) yang diduga berhubungan dengan proyek tol tersebut.
“Apakah ini sesuai aturan, atau justru membuka peluang penyimpangan?” tambahnya.
Sementara, menjawab pertanyaan De Gadjah, Wayan Koster menekankan bahwa pengelolaan APBD selama masa jabatannya telah sesuai ketentuan, termasuk penggunaan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) senilai Rp1,5 triliun untuk proyek produktif.
“Dana tersebut digunakan untuk membebaskan lahan dan mematangkan kawasan Pusat Kebudayaan Bali, yang kini nilainya meningkat menjadi Rp5 triliun. Semua kebijakan saya sesuai aturan dan transparan,” ujar Koster.
Terkait proyek Tol Gilimanuk-Mengwi, Koster menyatakan bahwa perubahan status Perusda menjadi Perumda adalah konsekuensi dari aturan pemerintah pusat.
“Penetapan lokasi dan pembebasan lahan dilakukan sesuai prosedur dan hasil appraisal independen. Tidak ada kongkalikong, itu hanya isu. Saya siap bertanggung jawab penuh,” tegasnya. (bp/gk)