TABANAN, Balipolitika.com– Sebelum tahun 2005, kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, kepala daerah dipilih secara langsung oleh rakyat melalui Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau disingkat Pilkada yang digelar pertama kali pada bulan Juni 2005.
Khusus di Tabanan, 5 tahun sebelum coblos langsung oleh masyarakat digelar, I Nyoman Adi Wiryatama sudah menjabat dan politisi PDI Perjuangan itu kembali terpilih di Pilkada Tabanan 2005 untuk jangka waktu hingga 2010.
Dari ayah turun ke anak, estafet kepemimpinan Adi Wiryatama dilanjutkan oleh sang anak kandung Ni Putu Eka Wiryastuti untuk masa jabatan 2010-2020 berpaket dengan I Komang Gede Sanjaya.
Eka Wiryastuti lengser, Komang Gede Sanjaya terpilih sebagai Bupati Tabanan masa bakti 2021-2025 dan kini kembali maju untuk melamar posisi yang sama di Pilkada Serentak 2024.
Dengan kata lain, 24 tahun sudah Kabupaten Tabanan dipimpin oleh politisi dari Partai PDI Perjuangan dan Komang Gede Sanjaya sendiri sudah 14 tahun duduk di kursi eksekutif Tabanan.
Jika masyarakat Tabanan mendambakan sesuatu yang berbeda, Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tabanan Nomor Urut 01, I Nyoman Mulyadi- I Nyoman Ardika “Sengap” menjadi satu-satunya pilihan alternatif di Pilkada Tabanan, Rabu, 27 November 2024.
Memberi warna istimewa pada kontestasi Pilkada Tabanan 2024, Sengap mengaku terjun ke panggung politik karena mendapatkan kesempatan.
“Saya harus mengukur diri. Artinya memikirkan pantas atau tidak? Saya orang Tabanan, lahir di Tabanan, sekolah SMP dan SMA di Tabanan dan sehari-hari juga tinggal di Tabanan. Proses demokrasi ini menarik karena setiap warga negara berhak (dipilih atau memilih, red) dalam ajang demokrasi,” ungkap Sengap saat menjadi bintang tamu channel podcast Case Closed.
Diakui Sengap, keberanian dirinya mengambil langkah “pengabdian” ini juga lantaran diberikan kesempatan oleh Calon Gubernur Bali Nomor Urut 01, Made Muliawan Arya, S.E., M.H. alias De Gadjah yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Bali.
“Ada kesempatan yang diberikan oleh Pak De Gadjah untuk jadi calon wakil bupati melihat Tabanan yang kaya dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia, khususnya di bidang seni dan budaya, bisnis, pariwisata. Ini mestinya bisa dibangun secara berkelanjutan. Saya mencoba menerjemahkan itu bersama teman-teman pelaku pariwisata dan seni budaya hingga mendapatkan kata kunci mengerucut ayo sareng-sareng ngayah dengan pola tidak membuat perubahan yang ekstrim, tetapi membuat sebuah penyempurnaan. Sebelumnya, yang dibangun, yang bagus kita lanjutkan bersama. Kita harus akui kebaikan di masa lalu dan hari ini. Kalau memang ada yang perlu diperbaiki, kita perbaiki, kalau ada hal yang perlu dibangun kita bangun bersama untuk kepentingan masyarakat,” ungkap Sengap.
Bersama I Nyoman Mulyadi yang dikenal sebagai pengusaha sukses asli Tabanan, Sengap menyebut siap menawarkan “warna lain” sekaligus peluang hidup lebih menjanjikan bagi masyarakat. (bp/ken)