SUSUN KABINET: Presiden Terpilih Prabowo Subianto tengah serius menyusun nama-nama menteri.
JAKARTA, Balipolitika.com- Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan mulai menggodok nama-nama menteri yang akan mengisi kabinetnya periode 2024-2029.
Penjaringan ini dilakukan sebelum Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka dilantik.
Namun, bocoran mengenai kabinet Prabowo dan susunan menteri yang mungkin terlibat telah beredar akhir-akhir ini.
Sekretaris Jenderal Gerindra, Ahmad Muzani, menyatakan bahwa Prabowo berencana membentuk zaken kabinet setelah dilantik.
“Pak Prabowo ingin membentuk kabinet yang diisi oleh orang-orang ahli di bidangnya, meskipun mereka diusulkan oleh partai politik,” ujar Muzani, dikutip dari Kompas.com, Senin 9 September 2024.
Muzani menegaskan bahwa keinginan Prabowo untuk menciptakan kabinet semacam itu bertujuan agar setiap kementerian dipimpin oleh individu yang relevan dan berkompeten.
Namun, ia tidak merinci sosok-sosok yang diperkirakan akan menduduki posisi menteri.
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas), memperkirakan jumlah menteri di kabinet Prabowo sebanyak 44 orang.
Untuk informasi, jumlah menteri pada era Presiden Joko Widodo adalah 34. Zulhas menyatakan bahwa ia menyerahkan jatah menteri PAN kepada Prabowo, yang memiliki hak prerogatif setelah dilantik.
Saat ditanya, mengenai apakah PAN akan mendapatkan jatah lima menteri, Zulhas enggan menjawab, “Itu terserah Presiden. Itu hak prerogatif beliau,” ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Rabu 11 September 2024.
Sementara itu, juru bicara Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan, “Partai boleh mengajukan nama, tetapi keputusan akhir tetap di tangan Pak Prabowo,” jelasnya, dikutip dari Kompas.com, Senin (29/4/2024).
Prabowo menekankan pentingnya integritas dan kompetensi bagi calon menterinya, terlepas dari latar belakang profesional atau politik.
Dahnil menambahkan bahwa banyak tokoh di partai yang memiliki profesionalisme tinggi di bidang hukum, ekonomi, dan keuangan.
“Pak Prabowo ingin memastikan bahwa menteri yang dipilih bukan hanya sekadar dari partai, tetapi juga memiliki kemampuan yang memadai,” tambahnya.
Menurut informasi dari Kompas.id, Ketua Dewan Pembina Forum Masyarakat Indonesia Emas, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan akan ada empat lulusan SMA Taruna Nusantara yang masuk ke dalam kabinet.
Meskipun Hashim tidak merinci siapa saja mereka, ia menegaskan pentingnya latar belakang pendidikan yang baik bagi para menteri.
Dengan analisis dari berbagai sumber, kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) diperkirakan akan terdiri dari individu-individu berkualitas, yang bebas dari korupsi dan mencerminkan perpaduan antara sipil, profesional, dan militer. Keputusan untuk menambah pos kementerian dari 34 menjadi 44 dinilai tidak akan memberatkan anggaran negara.
Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Wahyu Utomo, menjelaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 telah mengakomodasi penambahan ini melalui belanja non kementerian.
Tahun depan, belanja non kementerian ditargetkan sebesar Rp1.541,4 triliun, meningkat signifikan dibandingkan dengan Rp1.376,7 triliun tahun 2024.
“Telah kami hitung, anggaran ini memungkinkan untuk menampung penambahan melalui belanja non-kementerian,” ungkap Wahyu saat ditemui dalam media gathering Kemenkeu di Serang, Banten, Rabu 25 September 2024.(bp/luc/ken)