TABANAN, Balipolitika.com– Desa Angseri, yang terletak di Kecamatan Baturiti, Tabanan Bali dinobatkan sebagai Desa BRILian 2023 dengan tata kelola terbaik.
Berkat pemberdayaan dan perencanaan matang yang dilakukan, Desa Angseri kini berkembang lebih terarah.
Perbekel Desa Angseri, I Nyoman Warnata, Kamis, 5 Desember 2024 menuturkan bahwa pada awal tahun 2023, Desa Angseri mengikuti program Desa BRILian yang diselenggarakan oleh BRI.
Setiap proses menjadi desa BRILian diikuti dengan baik dan akhirnya dari 350-an desa, Desa Angseri berhasil masuk lima besar sebagai desa dengan tata kelola terbaik.
Menurut I Nyoman Warnata hal itu tak terlepas dari perencanaan matang yang dilakukan pihak desa dan BumDes.
Dengan masterplan tersebut, Desa Angseri kini berkembang lebih terarah antara pengembangan ekonomi masyarakat dan upaya menjaga keseimbangan alam.
Bahkan menurutnya, Desa Angseri satu-satunya desa yang memiliki masterplan, perencanaan jangka panjang di Provinsi Bali.
“Perencanaan itu menyangkut apa yang boleh, di mana boleh, dan seberapa boleh. Harapan kami, dengan adanya masterplan, yang mau berinvestasi untuk pengembangan desa telah memiliki guideline karena blue print sudah disiapkan sehingga pembangunan lebih terarah, terukur, dan tidak terjadi pembangunan yang berlebihan, amburadul,” ujar I Nyoman Warnata.
Lewat BumDes yang dimiliki, Desa Angseri melakukan pengelolaan usaha dan ekonomi masyarakat dengan memberdayakan sumber daya yang ada baik sumber daya alam maupun SDM.
Seperti diketahui, Desa Angseri telah sukses mengembangkan tata kelola air bersih untuk meingkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu Desa Angseri juga terkenal dengan pemandian air panas yang diminati wisatawan mancanegara dan lokal.
Meski dikelola oleh masyarakat lokal secara perorangan, namun pemandian air panas Desa Angseri ini telah mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat setempat dan tentunya pada pemerintah desa.
Selain itu, dalam masterplan Desa Angseri juga akan mengembangkan desa wisata, salah satunya dengan menggali potensi alam dan merancang agrowisata.
“Kebetulan desa kami sudah mendapat lisensi pengelolaan hutan lindung dari Kementerian Kehutanan, ini juga salah satu yang kami muat di masterplan,” ungkapnya.
Dengan berkembangnya Desa Angseri juga telah menarik minat masyarakat untuk membangun pondok wisata dan penginapan serta fasilitas pariwisata seperti kebun binatang.
Pengelolaan BumDes tersebut diakui tak terlepas dari peran BRI yang melakukan pembinaan.
“BRI sangat berperan dalam pengembangan Desa Angseri karena sumber daya yang kami kembangkan muaranya dari BumDes dan BumDes mendapat support full dari BRI,” tandas I Nyoman Warnata.
I Nyoman Warnata menyadari Desa Angseri yang lokasinya masuk ke pedalaman sehingga akses masyarakat ke fasilitas umum cukup jauh.
Dengan masuknya BRI ke desa-desa, terutama Desa Angseri memudahkan masyarakat melakukan setor, tarik tunai lewat BumDes.
“Jadi sangat terbantu dengan pengembangan transaksi digital yang dilakukan. Sangat mempermudah masyarakat melakukan transaksi karena sekarang kami mengembangkan transaksi digital salah satunya QRIS,” ujarnya.
Di lain pihak, Hery Noercahya, Regional CEO BRI Denpasar menambahkan bahwa Desa BRILiaN merupakan program pemberdayaan desa yang bertujuan menghasilkan role model dalam pengembangan desa yang diinisiasi BRI sebagai bentuk agent of development dalam mengembangkan desa.
“Tata Kelola dan inovasi di Desa BRILian Angseri bisa menjadi contoh yang direplika oleh desa-desa lain di Indonesia. Semoga Desa Angseri semakin maju dengan program-program yang dilaksanakan, serta dengan keberadaan UMKM lokal dapat mendorong kesejahteraan masyarakat,” tegas Hery Noercahya. (bp/ken)