EKSOTIK: Salah satu destinasi favorit di Desa Kedisan yakni Air Terjun Ulu Petanu, objek ini dikunjungi sekitar 6.000 wisatawan lokal dan mancanegara setiap bulan.
GIANYAR, Balipolitika.com– Pesatnya perkembangan desa wisata di Kabupaten Gianyar tak lepas dari kawasan yang menjadi favorit kunjungan wisatawan, kawasan tersebut yakni Ubud, Tegallalang, dan Payangan (Ulapan).
Namun, beberapa tujuan wisata khususnya di Desa Kedisan masih minim pengelolaan.
Hal tersebut diakui Perbekel Kedisan, Dewa Ketut Raka saat melepas KKN Universitas Gadjah Mada 2024 di Kantor Desa Kedisan, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Dewa Ketut Raka mengatakan beberapa tujuan wisata khususnya di Desa kedisan dikelola BUMDes dan ada juga yang dikelola desa adat.
Namun pengelolaan yang dilaksanakan BUMDes masih belum opimal, hal tersebut diakibatkan kurangnya sumber daya manusia dan pola marketing di masing-masing pengelola.
Berkat bantuan mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Kedisan, beberapa objek wisata dan potensi Desa Kedisan sudah bisa dilihat melalui website yang dibuatkan mahasiswa KKN UGM.
Selain membuat desa berbasis digital, mahasiswa UGM juga melakukan banyak program bersama kelompok tani, karang taruna dan anak-anak sekolah.
Situs online yang dibuat tak hanya memberikan informasi terkait profil desa, tujuan wisata desa dan berbagai potensi Desa Kedisan, situs tersebut juga dimuat dalam situs yang dibuat mahasiswa KKN.
Dalam situs tersebut juga disiapkan berbagai informasi layaknya perpustakaan digital yang bisa diakses semua orang.
Begitu juga diberbagai objek wisata, mahasiwa juga menyediakan barcode yang juga bisa diakses melalui ponsel pengunjung.
“Kami selaku masyarakat desa sangat dibantu sekali dengan mahasiswa UGM yang KKN di Desa Kedisan,”papar Dewa Ketut Raka.
Salah satu destinasi favorit di Desa Kedisan yakni Air Terjun Ulu Petanu, objek ini dikunjungi sekitar 6.000 wisatawan lokal dan mancanegara setiap bulan.
Sebelumnya objek wisata ini masih mengandalkan pola marketing konvensional, namun semenjak digarap mahasiwa KKN UGM, objek wisata ini bisa diakses secara digital.
Pengunjung bisa memperoleh informasi yang bisa diakses langsung dibeberapa titik di lokasi.
Informasi yang dikases tidak hanya tentang objek setempat, wisatawan juga bisa mengakses potensi Desa Kedisan dengan satu scan melalui ponsel.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN UGM 2024 di Desa Kedisan, Drs. Pande Made Kutanegara, PhD. mengatakan pihak UGM selalu siap untuk mengabdi dan mengembara di seluruh desa di Kabupaten Gianyar.
Selama lebih dari 10 tahun, UGM selalu menjalin kerjasama dengan Pemkab Gianyar dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi.
Desa Kedisan dipilih menjadi lokasi KKN dengan Desa Kenderan tahun 2024 atas dasar permohonan desa setempat, sehinga pihak UGM menyebar 15 mahasiswa di masing-masing desa tersebut.
Mahasiswa berasal dari 18 Fakultas di UGM, yang terbagi dalam 4 kluster yakni Kluster Kesehatan, Teknik dan Science, Agro (sektor pertanian dan peternakan), serta kluster sosial humaniora.
Selama kurang lebih 1,5 bulan, mahasiswa ditempatkan di desa untuk melaksanakan program kerja sesuai dengan kebutuhan desa.
Mereka wajib menetap di desa dan diharapkan mampu menjadi bagian masyarakat desa.
Total mahasiswa KKN 30 orang di Kecamatan Tegallalang, disebar di 2 desa; yakni Kenderan 15 dan Kedisan 15 orang.
“Saya berharap tahun depan desa-desa di Gianyar siap menerima mahasiswa kami, sehingga bisa melanjutkan pengabdian untuk desa,” cetusnya. (bp/ken)