Informasi: Rubrik Sastra Balipolitika menerima kiriman puisi, cerpen, esai, dan ulasan seni rupa. Karya terpilih (puisi) akan dibukukan tiap tahun. Kirim karya Anda ke [email protected].

ADAT DAN BUDAYA

Koar-Koar Tri Hita Karana, Niluh Djelantik Sorot Pembantaian Pohon Tua di Bali

AMOR ING ACINTYA: Penampakan pohon leci tua di jalur Payangan Gianyar yang “dibantai” dan mendapatkan sorotan tajam banyak pihak.

 

DENPASAR, Balipolitika.com Saat Kota Surabaya semakin sejuk karena masifnya penanaman beragam pohon di era kepemimpinan Dr. Ir. Hj. Tri Rismaharini, M.T. atau yang akrab disapa Bu Risma, Provinsi Bali justru sebaliknya; makin panas.

Meskipun koar-koar menjunjung tinggi filosofi atau konsep Tri Hita Karana yang berarti tiga penyebab terciptanya kebahagiaan lewat hubungan yang baik dengan Sang Pencipta (parahyangan), dengan sesama manusia (pawongan), dan lingkungan (palemahan), fakta di lapangan menunjukkan hal kontradiktif. 

Di sepanjang jalanan di Bali kini dengan mudah bisa ditemukan pohon-pohon tua yang “dibantai” atas permintaan pihak-pihak tertentu, khususnya kepentingan bisnis dan sejenisnya. 

Ada pula pohon-pohon yang dibantai karena ketakutan berlebihan bahwa pohon tersebut akan tumbang. 

Fakta ironis mengenai pembantaian pohon-pohon tua di Bali salah satunya disuarakan oleh Calon Senator Republik Indonesia peraih 377.152 suara di Pemilu DPD RI 2024, Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik atau Niluh Djelantik, Minggu, 30 Juni 2024. 

“Di mana Bali yang ber-Tri Hita Karana? Terkutuklah para dalang yang menginstruksikan pembabatan pohon leci ini. Ampuni kami duh Ida Sesuhunan, menjaga tanah kami saja kami masih tidak becus. Tabik pikulun,” ungkap Niluh Djelantik lewat akun media sosial pribadinya sembari merepost foto-foto pemilik akun instagram @agungalitfairtrade berjudul “Pembantaian Pohon Tua”. 

“Pulang dari Desa Tejakula Singaraja, melewati jalur Payangan Gianyar disuguhkan pemandangan pembantaian pohon leci usia tua. Miris melihatnya. Katanya Bali ber-Tri Hita Karana,” ungkapnya. (bp/ken)


Berita Terkait

Baca Juga
Close
Back to top button

Konten dilindungi!